Jawaban:

1. Sumber daya hutan memiliki potensi besar sebagai penggerak ekonomi dalam beberapa hal berikut:

a. Kayu: Hutan menyediakan kayu sebagai bahan baku untuk industri pengolahan kayu, seperti pembuatan perabot, konstruksi, dan kertas.

b. Produk non-kayu: Hutan juga menghasilkan berbagai produk non-kayu, seperti getah, rotan, bambu, rempah-rempah, obat-obatan herbal, madu, dan lainnya, yang dapat menjadi sumber pendapatan bagi masyarakat.

c. Pariwisata: Hutan yang indah dan alaminya menjadi daya tarik bagi pariwisata. Wisata alam, hiking, camping, dan kegiatan ekowisata di hutan dapat menjadi sumber pendapatan bagi komunitas setempat.

d. Jasa lingkungan: Hutan berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem, mengendalikan erosi tanah, menyimpan air, menyediakan sumber daya air bersih, serta mengurangi emisi karbon. Pemeliharaan fungsi ekosistem hutan ini dapat memberikan manfaat ekonomi melalui pembayaran jasa lingkungan.

2. Penyebaran Islam melalui dakwah adalah proses penyebaran agama Islam kepada masyarakat yang belum mengenalnya. Penyebaran Islam dilakukan oleh para dai atau ulama yang berusaha menyampaikan ajaran Islam kepada orang-orang non-Muslim. Dakwah dapat dilakukan melalui berbagai cara, seperti ceramah, pengajaran, diskusi, penulisan, dan contoh kehidupan yang baik.

Dalam sejarah, penyebaran Islam melalui dakwah terjadi melalui berbagai jalur, termasuk perdagangan, pernikahan, perpindahan penduduk, dan penyebaran kekuasaan politik. Dakwah Islam juga didukung oleh keberhasilan kaum Muslim dalam bidang ilmu pengetahuan, seni, dan peradaban, yang menarik minat masyarakat pada waktu itu.

Proses penyebaran Islam melalui dakwah ini berlangsung secara bertahap dan melibatkan interaksi antara misionaris Muslim dengan masyarakat setempat. Mereka berusaha menjelaskan ajaran agama, mengatasi keraguan atau ketidaktahuan, serta membangun hubungan yang baik dengan masyarakat untuk memperoleh dukungan dan kepercayaan.

3. Diferensiasi sosial merujuk pada pembagian atau perbedaan dalam masyarakat berdasarkan karakteristik tertentu, seperti status sosial, pendidikan, pekerjaan, kekayaan, atau kekuasaan. Dalam diferensiasi sosial, individu atau kelompok dalam masyarakat memiliki perbedaan dalam hal akses ke sumber daya, kesempatan, dan hak istimewa. Hal ini dapat menciptakan hierarki atau struktur sosial yang berbeda.

Stratifikasi sosial merujuk pada pembagian masyarakat ke dalam kelompok-kelompok sosial berdasarkan tingkat status atau derajat sosial. Stratifikasi sosial melibatkan penempatan individu atau kelompok dalam lapisan-lapisan sosial yang berbeda, yang ditentukan oleh faktor-faktor seperti status ekonomi, pendidikan, pekerjaan, dan kekuasaan. Stratifikasi sosial dapat terdiri dari kelas sosial, kasta, atau kelompok sosial lainnya.

Perbedaan antara diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial terletak pada tingkat hierarki yang ada dalam masyarakat. Diferensiasi sosial hanya mencerminkan perbedaan atau variasi antara individu atau kelompok tanpa adanya tingkatan yang jelas, sementara stratifikasi sosial menunjukkan adanya struktur hierarkis yang membedakan antara tingkat atau lapisan sosial.