Jawaban dan Penjelasan:

Perubahan teknologi produksi pada pertanian di negara berkembang dapat sulit karena beberapa alasan berikut:

• Keterbatasan Sumber Daya: Negara berkembang sering menghadapi keterbatasan sumber daya seperti modal, infrastruktur, dan tenaga kerja terlatih. Perubahan teknologi memerlukan investasi yang signifikan dalam infrastruktur pertanian, mesin-mesin modern, dan pelatihan tenaga kerja yang sesuai. Keterbatasan ini dapat menjadi hambatan untuk mengadopsi teknologi baru.
• Kurangnya Akses ke Teknologi: Negara berkembang mungkin menghadapi kesulitan dalam mengakses teknologi terbaru karena keterbatasan aksesibilitas dan ketersediaan. Teknologi modern seringkali dikembangkan di negara maju dan dijual dengan harga tinggi, sehingga sulit bagi petani di negara berkembang untuk memperoleh akses ke teknologi tersebut.
• Ketidakpahaman dan Pengetahuan: Perubahan teknologi memerlukan pengetahuan dan pemahaman yang cukup untuk mengadopsinya dengan efektif. Petani di negara berkembang mungkin tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang teknologi modern dan manfaatnya, sehingga sulit bagi mereka untuk mengubah metode produksi mereka.
• Faktor Sosial dan Budaya: Aspek sosial dan budaya juga dapat menjadi hambatan dalam mengadopsi perubahan teknologi. Beberapa petani mungkin enggan meninggalkan metode tradisional yang sudah ada sejak lama dan cenderung mempertahankan praktik-praktik yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
• Ketidakstabilan Lingkungan: Negara berkembang sering menghadapi tantangan lingkungan yang lebih besar, seperti perubahan iklim, deforestasi, dan erosi tanah. Ketidakstabilan lingkungan ini dapat mempengaruhi produktivitas pertanian dan membuat implementasi teknologi baru menjadi sulit.