Jawaban:

Pada jaman VOC, harga padi menurun di pasar internasional karena beberapa faktor. Pertama, VOC menguasai sebagian besar perdagangan padi di Asia Tenggara, termasuk di Indonesia. Hal ini membuat VOC dapat menetapkan harga jual padi yang rendah, karena para petani hanya dapat menjual padi mereka kepada VOC. Sebagai monopoli, VOC tidak memiliki pesaing dalam bisnis perdagangan padi di Asia Tenggara, sehingga dapat dengan mudah menekan harga jual padi.

Kedua, VOC juga menerapkan sistem tanam paksa bagi para petani di Indonesia. Para petani diwajibkan menanam padi dalam jumlah yang ditetapkan oleh VOC, dan hasil panen mereka harus dijual kepada VOC dengan harga yang ditentukan oleh perusahaan. Sistem tanam paksa ini juga membuat para petani tidak memiliki kebebasan untuk menetapkan harga jual padi mereka, sehingga harga jual padi di pasar internasional tetap rendah.

Ketiga, VOC juga mengimpor padi dari India dan Vietnam dengan harga yang lebih rendah, sehingga membuat harga jual padi Indonesia semakin turun. Padi yang diimpor dari luar negeri tersebut dijual dengan harga yang lebih murah daripada harga jual padi lokal di Indonesia, sehingga para petani Indonesia kesulitan bersaing dalam bisnis perdagangan padi.

Dari tiga faktor di atas, dapat disimpulkan bahwa harga padi menurun di pasar internasional pada jaman VOC karena adanya monopoli perdagangan padi, sistem tanam paksa, dan impor padi dari luar negeri. Hal ini memberikan dampak buruk bagi para petani Indonesia yang tidak dapat menetapkan harga jual padi mereka secara mandiri dan terus menerus mengalami penurunan harga jual padi di pasar internasional.