1. Pada masa Orde Baru, Indonesia mengalami stabilitas politik yang relatif tinggi di bawah pemerintahan Presiden Soeharto. Namun, hal ini dicapai dengan cara otoriter dan cenderung menindas oposisi politik serta kebebasan pers. Pada masa ini juga terjadi pemberontakan di Aceh dan Papua yang diredam dengan keras oleh pemerintah. Pada akhirnya, pemerintahan Orde Baru runtuh pada tahun 1998 akibat krisis ekonomi dan tekanan rakyat yang memperjuangkan demokrasi.

2. Pada masa Orde Baru, Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dengan program pembangunan yang dikenal dengan sebutan "Pembangunan Berkelanjutan". Namun, pertumbuhan ini tidak merata dan hanya terjadi di sektor-sektor tertentu, seperti minyak dan gas bumi serta pertambangan. Selain itu, terjadi juga peningkatan kesenjangan antara kaya dan miskin, serta terjadi korupsi dan kolusi yang merajalela.

3. Kehidupan masyarakat pada masa Orde Baru dapat dikatakan relatif stabil, namun juga diwarnai dengan pengawasan ketat terhadap masyarakat oleh pemerintah. Kebijakan-kebijakan sosial ekonomi seperti transmigrasi dan pembangunan wilayah terpencil dilaksanakan oleh pemerintah. Namun, hal ini juga diwarnai dengan pelanggaran hak asasi manusia, seperti kasus Tanjung Priok dan Trisakti. Selain itu, hanya ada sedikit ruang untuk kebebasan berekspresi dan kebebasan pers.