1. Bagaimana perjuangan Sultan nuku mempersatukan maluku dan papua? 2.

Berikut ini adalah pertanyaan dari fiikaramadhani pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

1. Bagaimana perjuangan Sultan nuku mempersatukan maluku dan papua? 2. Bagaimana kekuatan armada maritim ratu Kalinyamat? 3. Apa sebab akibat dari perang aceh? 4. Mengapa Syarif Abdurrahman memilih pontianak sebagai tempat untuk membuka pemukiman baru? 5. Siasat apa yang dilakukan Belanda untuk memecah-belah bangsa Indonesia?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Sultan Nuku adalah seorang pemimpin dari kepulauan Seram di Maluku pada abad ke-18 yang memperjuangkan persatuan antara suku-suku di Maluku dan Papua melawan penjajahan Belanda. Ia memimpin perang gerilya melawan Belanda selama lebih dari 20 tahun dan berhasil merebut beberapa benteng Belanda. Namun, pada akhirnya Sultan Nuku ditangkap oleh Belanda dan diasingkan ke Jawa.

Ratu Kalinyamat adalah seorang pemimpin perempuan dari Kesultanan Mataram pada abad ke-16. Ia dikenal memiliki kekuatan armada maritim yang sangat besar, yang digunakan untuk memperluas wilayah kekuasaannya ke daerah-daerah pesisir di Jawa Tengah. Armada maritim Ratu Kalinyamat terdiri dari kapal-kapal perang yang dilengkapi dengan senjata api dan senjata tradisional seperti tombak dan pedang.

Perang Aceh terjadi antara tahun 1873 dan 1904 antara Kesultanan Aceh dan Belanda. Perang ini dipicu oleh keinginan Belanda untuk menguasai Aceh yang kaya akan sumber daya alam, terutama minyak dan gas bumi. Selama perang ini, kedua belah pihak mengalami banyak korban, termasuk warga sipil. Akhirnya, Belanda berhasil menguasai Aceh setelah Sultan terakhir Aceh menyerah pada tahun 1904.

Syarif Abdurrahman, yang merupakan keturunan dari keluarga kerajaan Mempawah, memilih Pontianak sebagai tempat untuk membuka pemukiman baru karena daerah ini terletak di muara Sungai Kapuas yang strategis untuk perdagangan dan pelayaran. Selain itu, daerah ini juga memiliki potensi pertanian yang baik dan banyak dihuni oleh suku Dayak yang ramah dan bersahabat.

Belanda menggunakan berbagai siasat untuk memecah-belah bangsa Indonesia selama masa penjajahan mereka. Salah satu siasat yang mereka gunakan adalah politik "devide et impera" atau "membelah dan memerintah". Belanda memanfaatkan perbedaan suku, agama, dan budaya di Indonesia untuk memecah belah masyarakat dan memperlemah persatuan bangsa. Selain itu, Belanda juga melakukan kebijakan pemisahan yang disebut dengan politik etis, di mana mereka berpura-pura memperbaiki kondisi di Indonesia tetapi sebenarnya bertujuan untuk mempertahankan kekuasaan mereka dan memperoleh keuntungan ekonomi.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh michaelyulistin dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 19 Jul 23