Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perbedaan kegiatan konsumsi yang terjadi dalam masing-masing keluarga. Berikut beberapa faktor tersebut:

1. Pendapatan keluarga: Keluarga yang memiliki pendapatan lebih tinggi akan cenderung memiliki kegiatan konsumsi yang lebih tinggi pula. Hal ini dikarenakan mereka memiliki kemampuan untuk membeli barang dan jasa yang lebih mahal dan lebih banyak.

2. Kebutuhan keluarga: Setiap keluarga memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, tergantung dari jumlah anggota keluarga, usia, kebiasaan, dan lain-lain. Sebagai contoh, keluarga dengan anak kecil akan cenderung memiliki kegiatan konsumsi yang lebih tinggi pada kebutuhan bayi dan balita, seperti susu, popok, dan mainan bayi.

3. Lingkungan tempat tinggal: Lingkungan tempat tinggal juga mempengaruhi kegiatan konsumsi keluarga. Keluarga yang tinggal di kota atau daerah perkotaan akan cenderung memiliki kegiatan konsumsi yang lebih tinggi pada transportasi dan hiburan, sementara keluarga yang tinggal di pedesaan akan cenderung memiliki kegiatan konsumsi yang lebih tinggi pada pertanian dan peternakan.

4. Gaya hidup: Gaya hidup keluarga juga mempengaruhi kegiatan konsumsi. Keluarga yang memiliki gaya hidup konsumtif akan cenderung memiliki kegiatan konsumsi yang lebih tinggi pada barang-barang mewah dan gaya hidup modern.

5. Faktor budaya: Faktor budaya seperti adat istiadat dan agama juga mempengaruhi kegiatan konsumsi keluarga. Sebagai contoh, keluarga yang menganut agama tertentu akan memiliki kegiatan konsumsi yang lebih tinggi pada barang-barang yang berkaitan dengan keagamaan.

Sistematika dalam pembahasan faktor yang mempengaruhi perbedaan kegiatan konsumsi biasanya disajikan secara sistematis dengan penjelasan dan contoh kasus yang relevan. Hal ini bertujuan agar siswa dapat lebih memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan konsumsi dalam masing-masing keluarga.