1.sebutkan dan jelaskan program redistribusi pendapatan

Berikut ini adalah pertanyaan dari febrifebrian094 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

1.sebutkan dan jelaskan program redistribusi pendapatan nasional? 2.sebutkan faktor pendorong kedatangan bangsa barat ke Indonesia?3.sebutkan akibat/dampak sistem tanam paksa?
4.sebutkan tindakan/kebijakan Daendels di Indonesia?
5.jelaskan perbedaan perjuangan perlawanan daerah dengan masa pergerakan? ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Program redistribusi pendapatan nasional adalah program pemerataan pendapatan di suatu negara dengan tujuan mengurangi kesenjangan ekonomi antara golongan masyarakat yang kaya dan miskin. Program ini dilakukan dengan cara mengambil sebagian pendapatan dari golongan kaya melalui pajak atau kebijakan redistribusi lainnya, kemudian digunakan untuk membiayai program-program kesejahteraan sosial dan pembangunan yang dapat memberikan manfaat kepada golongan miskin dan rentan.

2. Faktor pendorong kedatangan bangsa Barat ke Indonesia meliputi:

- Tujuan Ekonomi: Bangsa Barat, terutama Belanda, datang ke Indonesia untuk mencari sumber daya alam yang melimpah seperti rempah-rempah, karet, dan bijih tambang. Mereka ingin menguasai perdagangan dan ekonomi di wilayah ini untuk kepentingan mereka sendiri.

- Tujuan Politik: Bangsa Barat ingin menguasai wilayah strategis di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, untuk memperluas koloni mereka dan memperoleh kekuatan politik serta keuntungan militer. Kontrol atas Indonesia memberikan mereka akses ke pelabuhan penting dan pos perdagangan di jalur perdagangan timur-barat.

- Motif Agama: Seiring kedatangan bangsa Barat, terutama bangsa Portugis dan Spanyol, juga terjadi penyebaran agama Kristen di Indonesia. Misinya adalah untuk mengkonversi penduduk pribumi menjadi Kristen dan memperluas pengaruh agama mereka.

3. Akibat/dampak sistem tanam paksa (cultuurstelsel) adalah sebagai berikut:

- Eksploitasi Sumber Daya: Sistem tanam paksa memaksa penduduk pribumi untuk menanam tanaman komersial seperti kopi, teh, dan nilam. Hal ini mengakibatkan eksploitasi sumber daya alam Indonesia dan penggunaan tenaga kerja yang intensif, yang merugikan penduduk pribumi.

- Penindasan dan Penderitaan: Penduduk pribumi diperlakukan sebagai buruh paksa dan diperintahkan untuk bekerja di perkebunan milik pemerintah kolonial. Mereka mengalami penderitaan akibat beban kerja berat, rendahnya upah, dan perlakuan tidak manusiawi dari penguasa kolonial.

- Kemiskinan dan Kelaparan: Sistem tanam paksa mengurangi produksi bahan pangan lokal untuk konsumsi masyarakat, karena lahan dan tenaga kerja dialihkan untuk menanam tanaman komersial. Hal ini menyebabkan kelaparan dan kemiskinan di kalangan penduduk pribumi.

- Perlawanan dan Pemberontakan: Sistem tanam paksa memicu perlawanan dan pemberontakan di kalangan penduduk pribumi. Mereka menentang penindasan dan eksploitasi yang dilakukan oleh pemerintah kolonial, sehingga memperkuat semangat perjuangan nasional dalam memperoleh kemerdekaan.

4. Tindakan/kebijakan Daendels di Indonesia (1808-1811)

antara lain:

- Pembangunan Jalan Raya Pos: Daendels memerintahkan pembangunan jalan raya pos yang menghubungkan Anyer di barat hingga Panarukan di timur Jawa. Jalan ini dikenal sebagai Jalan Raya Pos atau Jalan Daendels. Pembangunan jalan ini bertujuan untuk mempercepat mobilitas pasukan kolonial dan memperkuat kendali Belanda di Jawa.

- Pemindahan Ibu Kota ke Semarang: Daendels memindahkan ibu kota pemerintahan kolonial dari Batavia (sekarang Jakarta) ke Semarang. Hal ini dilakukan untuk alasan strategis dan keamanan, mengingat Batavia berada di pesisir yang lebih rentan terhadap serangan musuh.

- Pengenalan Sistem Pajak dan Keharusan Kerja: Daendels menerapkan sistem pajak baru di Jawa yang lebih berat dan menekankan kewajiban kerja penduduk pribumi. Tujuannya adalah untuk memperkuat keuangan kolonial dan memperkuat kontrol Belanda terhadap penduduk.

- Pembangunan Benteng dan Pelabuhan: Daendels memerintahkan pembangunan benteng-benteng pertahanan di beberapa daerah strategis, termasuk di Semarang dan Surabaya. Selain itu, ia juga membangun pelabuhan-pelabuhan baru untuk memperkuat posisi Belanda dalam perdagangan internasional.

5. Perjuangan perlawanan daerah merujuk pada upaya perlawanan yang dilakukan oleh penduduk setempat di suatu daerah tertentu, biasanya untuk melawan penjajahan atau menentang kebijakan kolonial yang merugikan mereka. Perjuangan ini cenderung bersifat lokal dan didorong oleh ketidakpuasan terhadap kondisi sosial, ekonomi, dan politik di daerah tersebut.

Sementara itu, masa pergerakan merujuk pada periode sejarah di Indonesia yang ditandai oleh gerakan nasional yang lebih luas dalam mencapai kemerdekaan. Masa pergerakan melibatkan berbagai organisasi dan individu yang bekerja sama secara nasional untuk mengusir penjajah dan mendirikan negara merdeka. Perjuangan pada masa pergerakan memiliki cakupan yang lebih luas, melibatkan gerakan politik, organisasi perlawanan bersenjata, aksi massa, perundingan diplomatik, dan berbagai strategi lainnya untuk mencapai tujuan kemerdekaan nasional.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Riyan15032000 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 22 Aug 23