Pandemi Covid-19 telah berdampak signifikan pada perekonomian global, termasuk di Indonesia. Seiring dengan penyebaran virus yang semakin meluas, pemerintah Indonesia mengambil berbagai tindakan untuk membatasi penyebaran virus, seperti melakukan pembatasan sosial, karantina wilayah, dan lockdown. Hal ini mengakibatkan terganggunya aktivitas ekonomi dan bisnis di Indonesia, yang berdampak pada menurunnya penerimaan negara.

Beberapa alasan mengapa penerimaan negara kontraksi di APBN 2020 adalah:

Menurunnya penerimaan pajak: Pandemi Covid-19 telah menyebabkan penurunan aktivitas ekonomi dan bisnis, yang berdampak pada menurunnya penerimaan pajak dari sektor industri dan perdagangan. Selain itu, pemerintah juga memberikan relaksasi pajak untuk memberikan stimulus kepada sektor yang terdampak Covid-19, yang juga berdampak pada menurunnya penerimaan pajak.

Menurunnya penerimaan dari sektor migas: Harga minyak dunia mengalami penurunan tajam sebagai akibat dari pandemi Covid-19 dan persaingan pasar minyak global yang ketat. Hal ini berdampak pada menurunnya penerimaan negara dari sektor migas, yang biasanya merupakan kontributor utama bagi penerimaan negara.

Pengurangan belanja pemerintah: Dalam upaya untuk mengurangi defisit anggaran, pemerintah melakukan pengurangan belanja, terutama pada sektor yang tidak penting. Hal ini berdampak pada menurunnya pengeluaran pemerintah yang kemudian berdampak pada menurunnya penerimaan negara.

Relaksasi bea masuk: Pemerintah Indonesia memberikan relaksasi bea masuk untuk beberapa jenis barang impor untuk memberikan stimulus bagi sektor yang terdampak Covid-19. Hal ini berdampak pada menurunnya penerimaan negara dari sektor perdagangan internasional.

Semua faktor di atas berkontribusi pada menurunnya penerimaan negara di APBN 2020. Oleh karena itu, pemerintah melakukan berbagai upaya untuk memperkuat penerimaan negara dan mengatasi dampak ekonomi dari pandemi Covid-19, seperti memperkuat sistem perpajakan, meningkatkan efisiensi belanja pemerintah, dan memberikan stimulus kepada sektor yang terdampak.