Kegiatan ekonomi dan perdagangan antar pulau saling berhubungan dua arah dalam pola timbal balik atau sebab akibat.

Pertama, kegiatan ekonomi dapat memengaruhi perdagangan antar pulau. Kegiatan ekonomi yang berkembang dengan pesat di suatu pulau dapat menghasilkan berbagai jenis produk dan jasa yang kemudian dapat diperdagangkan dengan pulau lainnya. Misalnya, wilayah pesisir yang dikenal dengan perikanan tangkap. Daerah ini menghasilkan banyak ikan yang tidak dapat dikonsumsi oleh masyarakat lokal karena jumlahnya yang banyak sehingga perlu dikirim ke pulau lain. Dalam hal ini, kegiatan ekonomi yang terdapat pada suatu pulau dapat memengaruhi kebutuhan perdagangan dengan pulau lain.

Kedua, perdagangan antar pulau dapat memengaruhi kegiatan ekonomi. Dalam perdagangan antar pulau, beberapa produk dan jasa dari satu pulau dikirim ke pulau lainnya, yaitu perdagangan eksport dan impor. Dalam proses ini, kegiatan ekonomi seperti produksi, manufaktur, transportasi, dan jasa pendukung lainnya (seperti perbankan dan asuransi) terlibat dalam memenuhi permintaan atau kebutuhan masyarakat pada pulau lain.

Dalam hal ini, perdagangan antar pulau dapat memengaruhi perkembangan kegiatan ekonomi di suatu daerah dalam negeri. Terdapat peluang besar dalam perdagangan antar pulau untuk menjalin kerjasama antar pemerintah dan pelaku usaha di seluruh wilayah Indonesia. Hal ini akan memiliki dampak signifikan dalam mendorong perkembangan daerah dan kesejahteraan masyarakat, meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, serta menambah pemasukan devisa negara. Oleh karena itu, peningkatan perdagangan antar pulau diharapkan dapat membantu mempercepat pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan.