Jawaban:

1. Perdagangan daerah cenderung lebih bebas dibandingkan perdagangan antar negara karena adanya faktor-faktor seperti kedekatan geografis, kesamaan budaya, dan kepentingan ekonomi yang sama. Di dalam wilayah daerah yang sama, perdagangan cenderung lebih mudah dilakukan karena aksesibilitas yang lebih mudah, adanya kesamaan bahasa dan budaya yang memudahkan dalam negosiasi, serta aturan perdagangan yang seragam yang telah disepakati dalam perjanjian dagang daerah.

Namun, pada perdagangan antar negara, terdapat perbedaan dalam regulasi, hukum, dan kepentingan nasional yang mungkin berbeda di setiap negara. Hal ini menyebabkan adanya hambatan dalam perdagangan seperti tarif impor, kuota impor, persyaratan teknis, dan regulasi yang berbeda-beda di setiap negara. Oleh karena itu, perdagangan antar negara memerlukan perjanjian dagang seperti Perjanjian Perdagangan Bebas atau Free Trade Agreement (FTA) untuk mengurangi hambatan-hambatan tersebut dan meningkatkan akses pasar antara negara.

Sebagai contoh, Uni Eropa (EU) merupakan contoh kawasan perdagangan bebas di mana perdagangan antar negara anggota sangat bebas. Sejak berdirinya pada tahun 1957, UE telah menerapkan kebijakan perdagangan bebas antar anggotanya yang dikenal sebagai Uni Pasar. Kebijakan ini memastikan bahwa perdagangan antar anggota UE dapat berjalan lancar tanpa adanya hambatan seperti tarif atau kuota impor.

Namun, pada saat yang sama, perdagangan antara UE dan negara-negara di luar kawasan UE masih terkena hambatan seperti tarif dan kuota impor. Sebagai contoh, pada tahun 2020, UE menetapkan tarif impor sebesar 10% untuk mobil buatan AS sebagai tanggapan atas tindakan serupa dari AS terhadap mobil buatan UE.

Secara keseluruhan, perdagangan daerah cenderung lebih bebas dibandingkan dengan perdagangan antar negara karena adanya faktor-faktor seperti kedekatan geografis, kesamaan budaya, dan kepentingan ekonomi yang sama. Namun, perdagangan antar negara juga bisa menjadi lebih bebas jika diadakan perjanjian dagang yang mengurangi hambatan-hambatan perdagangan antara negara.

2. Permintaan dan penawaran merupakan dua konsep fundamental dalam ilmu ekonomi. Permintaan mengacu pada keinginan konsumen untuk membeli suatu produk atau jasa, sementara penawaran mengacu pada ketersediaan produk atau jasa yang ditawarkan oleh produsen. Antara permintaan dan penawaran terdapat ruang yang dapat dijelaskan sebagai berikut:

Keunggulan Antara Permintaan dan Penawaran:

• Keuntungan Permintaan: Permintaan yang tinggi dapat memberikan manfaat kepada produsen dalam hal meningkatkan volume penjualan dan mendorong produksi lebih banyak. Dalam kasus ini, produsen dapat menaikkan harga produk atau jasa mereka, karena permintaan yang tinggi menunjukkan adanya kebutuhan atau minat yang besar dari konsumen terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.

• Keuntungan Penawaran: Penawaran yang tinggi dapat memberikan manfaat kepada konsumen dalam hal memperoleh produk atau jasa dengan harga yang lebih murah. Dalam kasus ini, persaingan antara produsen untuk menawarkan harga yang lebih murah dapat meningkatkan kualitas produk atau jasa yang ditawarkan, sehingga konsumen dapat memperoleh manfaat lebih besar dari produk atau jasa tersebut.

Keterbatasan Antara Permintaan dan Penawaran:

• Keterbatasan Permintaan: Permintaan yang rendah dapat menjadi keterbatasan bagi produsen dalam hal meraih keuntungan. Dalam kasus ini, produsen mungkin tidak dapat memproduksi produk atau jasa yang cukup untuk menutup biaya produksi, sehingga mendorong mereka untuk menaikkan harga produk atau jasa mereka.

• Keterbatasan Penawaran: Penawaran yang rendah dapat menjadi keterbatasan bagi konsumen dalam hal memperoleh produk atau jasa yang mereka inginkan. Dalam kasus ini, konsumen mungkin tidak dapat memperoleh produk atau jasa yang mereka butuhkan dengan harga yang terjangkau atau bahkan sama sekali tidak tersedia, sehingga menyebabkan mereka untuk mencari alternatif lain atau menunda pembelian mereka.

Ilustrasi ini menunjukkan bahwa antara permintaan dan penawaran terdapat keunggulan dan keterbatasan yang perlu diperhatikan oleh produsen dan konsumen dalam membuat keputusan ekonomi. Dalam lingkungan pasar yang sehat, antara permintaan dan penawaran saling seimbang, sehingga produsen dan konsumen dapat meraih keuntungan dan memenuhi kebutuhan mereka secara efektif. Namun, jika keseimbangan ini terganggu, maka dapat timbul masalah dalam ekonomi dan dapat mempengaruhi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.