VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie) adalah perusahaan dagang Belanda yang berperan penting dalam masa kolonial. VOC didirikan pada tahun 1602 dan merupakan perusahaan dagang yang diberi hak monopoli untuk berdagang di wilayah Hindia Timur (kini Indonesia) oleh pemerintah Belanda.

Peran VOC pada masa kolonial adalah sebagai agen kolonialis yang dominan di wilayah Hindia Timur. VOC menguasai dan mengendalikan perdagangan rempah-rempah, terutama rempah-rempah dari Kepulauan Maluku, seperti cengkeh dan pala. VOC juga mendirikan dan mengelola pos perdagangan serta benteng-benteng di sepanjang pesisir Hindia Timur.

VOC menggunakan kekuasaannya untuk mendapatkan keuntungan ekonomi yang besar dan mengamankan sumber daya alam di wilayah jajahannya. Mereka juga terlibat dalam kegiatan kolonialisasi, penghisapan sumber daya alam, dan penindasan terhadap penduduk asli. VOC juga memiliki pasukan militer yang kuat untuk mempertahankan kepentingan kolonialnya.

Peran VOC dalam sejarah kolonialisme memiliki dampak yang signifikan, baik dari segi ekonomi maupun politik. VOC merupakan salah satu perusahaan pertama yang menggunakan model perusahaan saham, dan keberhasilannya dalam mengelola perdagangan memberikan pengaruh besar pada perkembangan kapitalisme modern. Namun, VOC juga terkenal karena praktik eksploitasi dan penindasan yang dilakukan terhadap penduduk asli di wilayah jajahannya.