Jawaban:

Akulturasi antara budaya Hindu-Budha dengan budaya asli Indonesia pada seni sastra dan aksara dapat dilihat dalam banyak aspek di Indonesia, terutama pada masa Hindu-Budha di Indonesia pada abad ke-4 hingga ke-16.

Contohnya, dalam seni sastra, ramalan-pranata atau sajak nasehat dan hikayat yang disampaikan secara lisan oleh para tokoh dalam masyarakat Indonesia, diadaptasi ke dalam bentuk tulisan pada aksara Kawi, yaitu aksara yang berasal dari India dan diperkenalkan ke Indonesia pada masa itu. Dalam hal ini, unsur-unsur budaya asli Indonesia seperti kepercayaan animisme dan dinamisme, yang sebelumnya disampaikan secara lisan, kemudian digabungkan dengan unsur-unsur Hindu-Budha, dan diwujudkan dalam bentuk karya sastra seperti Kakawin Ramayana, Mahabharata, dan banyak lagi.

Selain itu, aksara-aksara yang digunakan di Indonesia, seperti aksara Pallawa dan Kawi, berkembang dan dimodifikasi menjadi aksara Jawa, aksara Bali, aksara Lampung, dan aksara Batak, yang masih digunakan hingga sekarang. Aksara-aksara tersebut memiliki pengaruh besar pada perkembangan seni tulis di Indonesia, dan memberikan nilai sejarah dan kebudayaan yang tinggi.

Dalam hal ini, akulturasi antara budaya Hindu-Budha dengan budaya asli Indonesia pada seni sastra dan aksara telah menghasilkan warisan budaya yang unik dan kaya di Indonesia, serta memberikan kontribusi besar pada perkembangan seni dan budaya di Indonesia hingga saat ini.