Kurs valuta asing suatu negara bisa jauh lebih tinggi dari negara lainnya karena beberapa faktor, seperti permintaan dan penawaran, stabilitas politik dan ekonomi, tingkat inflasi, suku bunga, dan intervensi pemerintah. Permintaan dan penawaran adalah faktor utama yang mempengaruhi nilai tukar suatu mata uang. Jika permintaan untuk mata uang suatu negara lebih tinggi daripada penawaran, maka nilai tukar mata uang tersebut akan meningkat. Stabilitas politik dan ekonomi juga mempengaruhi nilai tukar suatu mata uang. Negara yang memiliki stabilitas politik dan ekonomi yang lebih baik akan memiliki nilai tukar yang lebih tinggi. Tingkat inflasi juga mempengaruhi nilai tukar suatu mata uang. Jika tingkat inflasi suatu negara lebih tinggi daripada negara lain, maka nilai tukar mata uang tersebut akan lebih rendah. Suku bunga juga mempengaruhi nilai tukar suatu mata uang. Jika suku bunga suatu negara lebih tinggi daripada negara lain, maka nilai tukar mata uang tersebut akan lebih tinggi. Intervensi pemerintah juga dapat mempengaruhi nilai tukar suatu mata uang. Jika pemerintah suatu negara mengambil tindakan untuk meningkatkan nilai tukar mata uang, maka nilai tukar mata uang tersebut akan meningkat.