Jawaban:

Bentuk-bentuk perjuangan secara diplomasi yang dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatan bangsa Indonesia meliputi:

Perundingan diplomatik dengan pihak kolonial Belanda, seperti Perjanjian Linggarjati, Perjanjian Renville, dan Perjanjian Roem-Roijen.

Menggalang dukungan internasional melalui diplomasi lobi di forum internasional, seperti PBB.

Menjalin hubungan diplomatik dengan negara-negara lain untuk memperoleh pengakuan terhadap kemerdekaan Indonesia.

Membangun jaringan kerja sama regional dan internasional untuk memperkuat posisi politik dan ekonomi Indonesia.

Contoh kerjasama negara ASEAN di bidang ekonomi:

Pendirian ASEAN Free Trade Area (AFTA) untuk mendorong perdagangan bebas antar negara ASEAN.

Pembentukan ASEAN Economic Community (AEC) untuk menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang terintegrasi di ASEAN.

Pelaksanaan program-program kerjasama investasi dan pengembangan infrastruktur di ASEAN.

Penandatanganan perjanjian perdagangan bilateral dan multilateral antara negara-negara ASEAN.

Contoh kegiatan ekonomi dari produksi, distribusi, hingga konsumsi:

Produksi: pembuatan barang dan jasa melalui kegiatan industri, pertanian, dan sektor lainnya.

Distribusi: transportasi, pergudangan, dan sistem distribusi untuk mengirimkan barang dari produsen ke konsumen.

Konsumsi: pembelian dan penggunaan barang dan jasa oleh konsumen.

Nama-nama kerajaan Islam yang pernah berkembang di Indonesia dan peninggalan sejarahnya di bidang seni budaya meliputi:

Kerajaan Samudra Pasai: peninggalan seni budaya seperti arsitektur Masjid Samudra Pasai.

Kerajaan Aceh: seni budaya seperti tarian Saman dan teater tradisional Aceh.

Kesultanan Demak: seni budaya seperti seni ukir dan seni musik Gamelan.

Negara Jepang yang di bom atom oleh sekutu saat negara Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya adalah Hiroshima dan Nagasaki.

Negara dengan bahasa resmi Tagalog, pertunjukan tari Tinikling, dan kemiripan geografis dengan Indonesia adalah Filipina.

Zona iklim sedang dengan ketinggian 700-1.500 meter di atas permukaan laut sangat cocok dijadikan lahan perkebunan seperti perkebunan teh, kopi, dan sayuran.

Dampak positif globalisasi:

Pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi.

Penyebaran informasi dan peningkatan komunikasi global.

Pertukaran budaya dan pemahaman antarbangsa.

Dampak negatif globalisasi:

Ketimpangan ekonomi antara negara-negara maju dan berkembang.

Hilangnya keanekaragaman

Homogenisasi budaya: Globalisasi dapat menyebabkan penyebaran budaya yang dominan, sehingga budaya lokal dan tradisional menjadi terpinggirkan atau terancam punah. Budaya lokal cenderung disesuaikan dengan budaya yang lebih dominan secara global.

Kerusakan lingkungan: Dalam upaya memenuhi permintaan pasar global, eksploitasi sumber daya alam meningkat, yang dapat mengancam keanekaragaman hayati dan merusak ekosistem lokal.

Hilangnya keahlian tradisional: Globalisasi dapat menggeser preferensi konsumen terhadap produk dan jasa yang dihasilkan secara massal dengan menggunakan teknologi modern. Hal ini dapat mengurangi permintaan terhadap produk yang dibuat secara tradisional dan berdampak pada hilangnya keahlian dan pengetahuan tradisional.

Ketimpangan ekonomi: Meskipun globalisasi dapat membawa manfaat ekonomi, namun juga dapat meningkatkan ketimpangan ekonomi antara negara-negara maju dan berkembang. Negara-negara dengan sumber daya yang lebih terbatas atau kurang terhubung secara global mungkin menghadapi kesulitan untuk bersaing dalam pasar global.

Harap diingat bahwa dampak-dampak ini dapat berbeda-beda tergantung pada konteks dan kondisi masing-masing negara dan masyarakat.