Ayah : "Nak, ke sini. Ayah mau bicara."anak: "Ada apa, Yah?" "Apa rencanamu ke depan setelah lulus SMP, Nak?"

Anak : "Oh, aku ingin masuk sekolah kejuruan, Yah."

ayah: "Kejuruan? Gak salah Nak? Kenapa gak ke SMA saja? Nanti kamu bisa kuliah dengan pilihan yang terbaik."

Anak : "Aku ingin segera mengembangkan bakat mekanikku, Yah Lagian setelah tamat SMK kan bisa kuliah juga."

Ayah :
"Iya, tapi nanti kamu akan kesulitan kalau mau kuliah karena jurusannya terbatas dan kemampuan akademiknya juga kurang siap. Jadi, Ayah sarankan ke SMA saja, ya!"

Anak: "Waduh, Ayah gimana sih. Emangnya Ayah yang mau sekolah?
Lagian kalo nanti gak kuliah, aku langsung bisa kerja di perusahaan otomotif."

Ayah : "Masa, zaman sekarang tidak kuliah? Apa kata orang?"

Anak: "Ayah tenang saja, semuanya sudah aku pikirkan. Ayah doakan saja biar aku mudah meraih cita-cita."

Ayah : "Ya, sudahlah kalau itu mau kamu, tapi nanti malam kamu pikirkan lagi, ya."

Anak :
"Iya, yah."

UBAHLAH KE DALAM TEKS NARASI!​

Ayah memanggilku untuk mengajakku berbicara. Beliau menanyakan bagaimana rencanaku setelah lulus SMP. Aku pun menjawab bahwa aku ingin masuk ke sekolah kejuruan. Ayah menanyakan alasanku kenapa masuk ke sekolah kejuruan, aku pun menjawab bahwa aku ingin mengembangkan bakat mekanikku. Mendengar jawaban itu Ayah menunjukkan keraguan atas keputusanku dan aku pun menjelaskan bahwa ayah tentang keputusanku. Beliau memintaku untuk memikirkan lagi tentang keputusanku untuk masuk ke sekolah kejuruan. Walau aku sudah mantap masuk sekolah kejuruan aku menghormati pendapat ayahku.