Perpindahan penduduk melalui migrasi dan transportasi memiliki keterkaitan yang erat. Contohnya, migrasi penduduk dari pedesaan ke kota dapat menyebabkan peningkatan jumlah penduduk di kota dan memerlukan peningkatan jumlah kendaraan dan jasa transportasi. Dengan bertambahnya jumlah penduduk di kota, akan meningkat juga permintaan akan jasa transportasi seperti bus, kereta api, dan taksi.

Selain itu, perkembangan teknologi transportasi juga dapat mempermudah perpindahan penduduk. Contohnya, dengan adanya penerbangan, orang dapat dengan mudah pindah dari satu negara ke negara lain. Hal ini dapat menyebabkan perpindahan penduduk yang lebih cepat dan efisien dibandingkan dengan perpindahan penduduk yang hanya menggunakan transportasi darat atau laut.

Peningkatan pada jasa transportasi juga akan mempermudah akses penduduk yang baru pindah ke kota untuk mencari pekerjaan dan akses pendidikan. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, ini juga dapat menyebabkan masalah transportasi yang semakin rumit dan kemacetan lalu lintas yang semakin parah. Selain itu, perpindahan penduduk yang cepat juga dapat menyebabkan kesulitan dalam perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya yang tersedia.

Oleh karena itu, perlu ada perencanaan yang baik dan koordinasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk mengatasi masalah yang timbul dari perpindahan penduduk melalui migrasi dan transportasi. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menyediakan jasa transportasi yang efisien dan terjangkau, serta memperkuat infrastruktur transportasi dan pembangunan perumahan yang berkualitas bagi penduduk yang baru pindah ke kota.