Untuk mengatasi masalah ini, teori belajar yang dapat diterapkan adalah teori behaviorisme. Teori ini menekankan pada pengaruh lingkungan dalam membentuk perilaku individu. Dalam hal ini, perilaku yang ingin dibentuk adalah kemandirian dan disiplin pada para peserta didik.

    Beberapa pendekatan dalam teori behaviorisme yang dapat diterapkan adalah sebagai berikut:

1. Penguatan positif: Memberikan hadiah atau pujian ketika peserta didik menunjukkan perilaku yang diharapkan, seperti mandiri dan disiplin.

2. Hukuman: Memberikan konsekuensi negatif ketika peserta didik menunjukkan perilaku yang tidak diharapkan, seperti ketidakmandirian dan tidak disiplin.

3. Pengondisian klasik: Membentuk hubungan antara stimulus tertentu dengan perilaku yang diharapkan. Misalnya, memberikan isyarat atau aba-aba tertentu saat memulai atau mengakhiri aktivitas tertentu, sehingga peserta didik dapat mengaitkan stimulus dengan perilaku yang diharapkan.

    Dalam penerapannya, perlu juga adanya konsistensi dan kontinuitas dalam penerapan teori behaviorisme. Dengan demikian, peserta didik akan terbiasa dan terlatih untuk menjadi mandiri dan disiplin. Selain itu, perlu juga adanya kolaborasi antara sekolah dan orangtua dalam menerapkan teori ini agar tujuan pembentukan kemandirian dan disiplin dapat dicapai dengan lebih baik.