Jawaban:

Konflik sosial di Aceh telah berlangsung selama beberapa dekade, terutama konflik antara pemerintah Indonesia dan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang berjuang untuk kemerdekaan. Namun, pada tahun 2005, kedua belah pihak berhasil mencapai kesepakatan damai melalui kesepakatan Helsinki yang mengakhiri konflik tersebut. Berikut adalah beberapa faktor yang membantu penyelesaian konflik sosial Aceh:

1. Mediasi internasional - Negara-negara lain dan organisasi internasional seperti Uni Eropa dan PBB, ikut berperan sebagai mediator dalam proses perdamaian. Mereka membantu mengadakan dialog dan merundingkan solusi damai antara pihak-pihak yang bertikai.
2. Kesediaan untuk berdamai - Pihak-pihak yang terlibat dalam konflik ini memahami bahwa perang bukanlah solusi dan bersedia untuk mencapai kesepakatan damai.
3. Peningkatan partisipasi politik - Setelah konflik berakhir, Gerakan Aceh Merdeka menjadi partai politik resmi di Indonesia dan berhasil memenangkan beberapa kursi di parlemen. Partisipasi politik ini membuka jalan untuk perubahan yang lebih baik di Aceh.
4. Pembangunan ekonomi - Setelah konflik berakhir, pemerintah Indonesia mempercepat pembangunan ekonomi di Aceh. Hal ini membantu menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Aceh.

Dengan adanya faktor-faktor tersebut, Aceh telah berhasil mencapai kesepakatan damai dan mencapai perdamaian setelah konflik yang berlangsung selama beberapa dekade. Namun, tetap diperlukan kerja sama dan upaya bersama dari semua pihak untuk menjaga perdamaian tersebut dan memperkuat pembangunan di Aceh.