Jawaban:

Lingkungan abiotik, atau faktor lingkungan non-hidup seperti suhu, cahaya, kelembaban, dan kadar nutrisi dalam lingkungan, dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap organisme. Beberapa contoh pengaruh lingkungan abiotik terhadap organisme adalah sebagai berikut:

Suhu: Organisme memiliki rentang suhu toleransi yang dapat mereka alami dan di luar batas ini dapat menyebabkan efek yang merugikan. Contohnya, suhu yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi organisme.

Cahaya: Cahaya sangat penting dalam fotosintesis, proses di mana organisme mengubah energi cahaya menjadi energi kimia. Intensitas cahaya dan durasi penyinaran akan mempengaruhi kecepatan fotosintesis, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi pertumbuhan dan reproduksi organisme.

Kadar air: Kehidupan organisme membutuhkan air, dan kadar air yang tersedia di lingkungan dapat mempengaruhi kemampuan organisme untuk bertahan hidup. Organisme yang hidup di lingkungan yang sangat kering atau sangat basah akan mengalami kesulitan dalam memperoleh air dan mengatur keseimbangan air di dalam tubuh mereka.

Kadar nutrisi: Organisme membutuhkan nutrisi tertentu untuk tumbuh dan berkembang. Ketersediaan nutrisi dalam lingkungan akan mempengaruhi kemampuan organisme untuk memperoleh nutrisi yang dibutuhkan.

Tekanan: Organisme yang hidup di lingkungan dengan tekanan tinggi atau rendah dapat mengalami kesulitan dalam menjaga keseimbangan tekanan dalam tubuh mereka.

Pengaruh lingkungan abiotik terhadap organisme dapat sangat kompleks dan bergantung pada banyak faktor, termasuk spesies organisme dan kondisi lingkungan. Organisme dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan abiotik, tetapi perubahan yang terlalu drastis atau terlalu cepat dapat menyebabkan efek yang merugikan dan mengancam kelangsungan hidup mereka.