perbandingan dari budidaya udang vaname di bak beton dan tambak​

Berikut ini adalah pertanyaan dari chilcute01 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Perbandingan dari budidaya udang vaname di bak beton dan tambak​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Budidaya udang vannamei (Litopenaeus vannamei) dapat dilakukan baik di bak beton maupun tambak. Berikut adalah perbandingan antara kedua metode tersebut:

1. Luas Lahan

Bak beton biasanya dibangun dalam ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan tambak. Karena itu, budidaya udang vannamei di bak beton memerlukan lahan yang lebih sedikit. Namun, jika ingin memproduksi jumlah udang yang lebih banyak, maka jumlah bak beton yang diperlukan pun akan semakin banyak.

Tambak, di sisi lain, memerlukan lahan yang lebih luas. Dalam budidaya udang vannamei, tambak biasanya dibuat dalam ukuran yang cukup besar untuk menampung jumlah udang yang banyak.

2. Biaya Produksi

Biaya produksi untuk budidaya udang vannamei di bak beton cenderung lebih mahal dibandingkan dengan tambak. Hal ini disebabkan karena pengelolaan bak beton membutuhkan teknologi yang lebih canggih dan bahan-bahan yang lebih mahal seperti pompa air, filter, dan sistem aerasi.

Sementara itu, tambak memiliki biaya produksi yang lebih rendah karena menggunakan teknologi yang lebih sederhana. Selain itu, keberadaan alam seperti cahaya matahari, aliran air, dan udara alami juga dapat membantu dalam pengelolaan tambak.

3. Pengendalian Kualitas Air

Pada budidaya udang vannamei di bak beton, pengendalian kualitas air sangat penting karena air yang berkualitas buruk dapat mempengaruhi kesehatan udang. Untuk itu, perlu dilakukan penggantian air secara rutin dan penggunaan teknologi untuk menjaga kualitas air seperti filter dan sistem aerasi.

Sementara itu, pada tambak, kualitas air dapat dijaga secara alami karena adanya sirkulasi air yang lebih baik. Selain itu, tambak juga biasanya dilengkapi dengan kanal atau saluran untuk mengalirkan air bersih ke tambak.

4. Risiko terhadap Penyakit

Risiko terhadap penyakit pada budidaya udang vannamei di bak beton cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan tambak. Hal ini disebabkan karena dalam bak beton udang berada dalam kondisi yang lebih tertutup dan rapat sehingga memicu perkembangan bakteri dan virus yang dapat menyebar dengan cepat.

Sementara itu, pada tambak, keberadaan alam seperti bakteri dan mikroorganisme yang baik dapat membantu mengurangi risiko terhadap penyakit. Namun, risiko terhadap penyakit tetap ada dan perlu dilakukan pengendalian seperti pemberian pakan yang sehat dan pengawasan kualitas air.

5. Hasil Produksi

Hasil produksi budidaya udang vannamei di bak beton biasanya lebih stabil dan dapat dikontrol dengan baik. Hal ini disebabkan karena pengelolaan pada bak beton lebih terkontrol dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.

Sementara itu, pada tambak, hasil produksi dapat dipengaruhi oleh faktor alam seperti curah hujan, suhu, dan gelombang air

Penjelasan:

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh unknown dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 20 May 23