Mengapa rumah adat di jawa (joglo berbentuk limas), di kalimantan

Berikut ini adalah pertanyaan dari liyaaulia30 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Mengapa rumah adat di jawa (joglo berbentuk limas), di kalimantan (atap berbentuk runcing)? berbeda beda ?jelaskan​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Perbedaan bentuk rumah adat di Jawa dan Kalimantan disebabkan oleh faktor geografis, budaya, dan bahan bangunan yang tersedia di daerah tersebut.

Rumah adat di Jawa, seperti joglo, memiliki bentuk limas atau segi empat dengan atap yang melengkung. Atap yang melengkung ini disebut "sukuh" dan biasanya terbuat dari sirap kayu atau genteng. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa Jawa memiliki iklim yang lembab dan curah hujan yang tinggi, sehingga atap melengkung ini dirancang untuk mencegah air hujan menggenangi atap dan memastikan sirkulasi udara yang baik.

Sementara itu, rumah adat di Kalimantan, seperti rumah panggung Dayak, memiliki atap berbentuk runcing yang disebut "tajau". Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa Kalimantan memiliki iklim tropis yang panas dan lembap, sehingga bentuk atap yang runcing ini dirancang untuk membantu sirkulasi udara dan menjaga suhu di dalam rumah tetap sejuk.

Selain itu, perbedaan bentuk rumah adat juga dipengaruhi oleh budaya dan bahan bangunan yang tersedia di daerah tersebut. Misalnya, rumah adat Jawa biasanya terbuat dari kayu atau bambu, sedangkan rumah adat Kalimantan cenderung menggunakan kayu ulin atau rotan. Selain itu, adat dan kepercayaan masyarakat setempat juga mempengaruhi desain dan bentuk rumah adat.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh chelseasakinatun dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 26 Jun 23