Menerapkan model pembelajaran berpikir kritis dalam pembelajaran IPS dapat menghadapi beberapa kendala. Berikut adalah beberapa kendala yang mungkin dihadapi:

1. Kurangnya pemahaman dan pengetahuan guru: Guru yang belum sepenuhnya memahami konsep dasar IPS atau kurang familiar dengan model pembelajaran berpikir kritis dapat mengalami kesulitan dalam menerapkannya secara efektif. Kurangnya pemahaman ini dapat menghambat kemampuan guru dalam merancang dan menyampaikan pembelajaran yang melibatkan aspek berpikir kritis.

2. Keterbatasan waktu: Menerapkan model pembelajaran berpikir kritis dalam pembelajaran IPS mungkin membutuhkan lebih banyak waktu dibandingkan dengan metode pembelajaran tradisional. Proses berpikir kritis melibatkan analisis mendalam, evaluasi, dan pemecahan masalah yang membutuhkan waktu yang cukup. Keterbatasan waktu dalam jadwal pembelajaran dapat menjadi kendala dalam mengimplementasikan model ini secara menyeluruh.

3. Ukuran kelas yang besar: Ukuran kelas yang besar dapat menjadi kendala dalam menerapkan model pembelajaran berpikir kritis. Dalam pembelajaran berpikir kritis, interaksi dan diskusi antara guru dan siswa sangat penting. Namun, dalam kelas yang besar, sulit bagi guru untuk memberikan perhatian individual yang cukup pada setiap siswa dan memfasilitasi diskusi yang efektif.

4. Kurangnya sumber daya dan materi pembelajaran: Menerapkan model pembelajaran berpikir kritis dalam pembelajaran IPS membutuhkan sumber daya yang memadai, termasuk materi pembelajaran yang relevan dan bahan bacaan yang memadai. Kurangnya akses terhadap sumber daya ini dapat menghambat kemampuan guru untuk merancang pembelajaran yang memadai dan merangsang pemikiran kritis siswa.

5. Budaya pembelajaran yang dominan: Beberapa budaya pembelajaran yang lebih mengutamakan hafalan dan reproduksi informasi daripada berpikir kritis dapat menjadi kendala dalam menerapkan model pembelajaran ini. Jika budaya pembelajaran yang dominan di sekolah atau masyarakat tidak mendorong dan menghargai pemikiran kritis, maka menerapkan model ini dapat menghadapi resistensi dari siswa, guru, dan sistem pendidikan secara keseluruhan.

Dalam mengatasi kendala-kendala ini, penting bagi guru dan institusi pendidikan untuk memberikan dukungan dan pelatihan yang memadai kepada guru dalam memahami dan menerapkan model pembelajaran berpikir kritis. Pengembangan sumber daya pembelajaran yang relevan dan memadai juga penting untuk mendukung implementasi model ini. Selain itu, pendekatan yang holistik untuk mengubah budaya pembelajaran yang lebih mendorong berpikir kritis juga perlu dipertimbangkan.