kronologi jatuhnya pemerintahan Orde Baru sejak terjadinya krisis moneter 1997 sampai dilantiknya B.J. Habibie sebagai Presiden RI menggantikan Soeharto:

Juli 1997 - Krisis moneter dimulai dengan depresiasi rupiah terhadap dolar AS.

Mei 1998 - Kebijakan kenaikan harga BBM dan kenaikan harga barang dan jasa membuat rakyat semakin tidak puas.

12 Mei 1998 - Kerusuhan melanda Jakarta setelah peringatan Hari Buruh Internasional berubah menjadi demonstrasi anti-pemerintah.

14 Mei 1998 - Presiden Soeharto mengeluarkan Dekrit Presiden, membubarkan DPR dan MPR, dan membentuk Dewan Reformasi Nasional (DRN) sebagai badan sementara.

21 Mei 1998 - Soeharto menyerahkan jabatannya sebagai presiden kepada Wakil Presiden B.J. Habibie.

22 Mei 1998 - B.J. Habibie dilantik sebagai presiden RI ke-3.

23 Mei 1998 - Habibie membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan (Kabinet Reformasi) yang terdiri dari kalangan profesional dan tokoh reformasi.

27 Mei 1998 - Habibie mengumumkan kebijakan pembebasan tahanan politik dan membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk menyelesaikan kasus-kasus pelanggaran HAM di masa lalu.

20 Juni 1998 - Pemerintah Habibie membentuk Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR) untuk menginvestigasi pelanggaran HAM di masa lalu.

23 Juli 1999 - Habibie mengumumkan agenda reformasi politik yang berisi pelaksanaan pemilihan umum yang bebas dan demokratis, dan pembentukan Badan Penyelidik Usaha-usaha Pengkayaan dan Pencucian Uang (BPU-PPU) untuk menangani kasus korupsi yang melibatkan pejabat pemerintah.

Oktober 1999 - Pelaksanaan pemilihan umum pertama kali dilakukan di Indonesia setelah 32 tahun tidak ada pemilihan umum bebas.

20 Oktober 1999 - Habibie menyerahkan kekuasaannya kepada Presiden terpilih, Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Dengan demikian, itulah kronologi jatuhnya pemerintahan Orde Baru sejak terjadinya krisis moneter 1997 sampai dilantiknya B.J. Habibie sebagai Presiden RI menggantikan Soeharto.