Jawaban:

1. Kelangkaan memiliki hubungan yang erat dengan kebutuhan manusia karena kebutuhan manusia tidak selalu dapat terpenuhi secara sempurna. Kelangkaan merujuk pada kondisi di mana jumlah sumber daya yang tersedia tidak mencukupi untuk memenuhi semua kebutuhan manusia. Sebagai contoh, air bersih adalah kebutuhan dasar manusia, tetapi jika pasokan air bersih terbatas atau tercemar, maka kebutuhan manusia untuk mendapatkan air bersih menjadi sulit terpenuhi. Oleh karena itu, kelangkaan mempengaruhi kebutuhan manusia dan dapat memicu terjadinya perubahan perilaku atau inovasi dalam upaya memenuhi kebutuhan tersebut.
2. Untuk menjadi wirausahawan yang tangguh, ada beberapa hal yang dapat dilakukan, di antaranya adalah:

• Mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi peluang bisnis yang berpotensi.
• Menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dengan baik.
• Mempunyai kemampuan untuk mengambil keputusan yang tepat dan strategis.
• Mampu mengelola risiko bisnis dengan baik.
• Berkomitmen pada kualitas produk dan layanan yang diberikan.
• Memiliki kreativitas dan inovasi dalam mengembangkan bisnis.
• Memiliki kemampuan untuk memimpin dan mengelola tim dengan efektif.

3. Kebudayaan perunggu di Indonesia disebut kebudayaan Dongson karena berasal dari wilayah Dongson di Vietnam. Kebudayaan ini ditandai dengan penggunaan alat-alat perunggu dalam kehidupan sehari-hari, seperti alat pertanian, senjata, dan perhiasan. Kebudayaan Dongson telah mempengaruhi perkembangan kebudayaan di Indonesia, terutama pada zaman prasejarah.

4. Toleransi antarumat beragama dalam masyarakat kerajaan Mataram Kuno tercermin dalam kebijakan pemerintah pada saat itu. Raja Mataram Kuno menganut agama Hindu, tetapi memberikan toleransi pada penganut agama lain seperti Budha dan Islam. Dalam hal ini, raja memberikan kebebasan beragama kepada rakyatnya dan tidak melakukan diskriminasi berdasarkan agama. Selain itu, terdapat juga pernikahan antarumat beragama yang menunjukkan adanya integrasi budaya dan toleransi dalam masyarakat kerajaan Mataram Kuno.

5. Setelah wafatnya Sultan Trenggono pada tahun 1586, Kerajaan Demak mengalami kemunduran karena adanya persaingan kekuasaan antara keluarga kerajaan dan konflik internal yang terjadi di antara mereka. Selain itu, penaklukan oleh pasukan dari Kesultanan Aceh dan Portugis juga berdampak pada melemahnya kekuatan militer dan ekonomi Kerajaan Demak. Hal ini membuat Kerajaan Demak semakin terpinggirkan dan akhirnya mengalami kemunduran