Jawaban:

1. Advokasi dan mobilisasi sosial merupakan dua bentuk strategi komunikasi yang sering digunakan dalam upaya perubahan sosial.

a) Advokasi adalah suatu pendekatan komunikasi yang bertujuan untuk membujuk, mengajak, atau mempengaruhi pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholders) agar melakukan perubahan dalam kebijakan, praktik, atau sistem yang ada. Advokasi biasanya dilakukan melalui kampanye atau perjuangan terhadap isu-isu sosial, dan mengedukasi masyarakat tentang dampak dan solusi yang mungkin. Contoh: Kampanye anti-pelecehan seksual di tempat kerja, yang berusaha mengubah kebijakan dan kode etik perusahaan, serta mendidik karyawan mengenai pentingnya menjaga lingkungan kerja yang aman dan inklusif.

b) Mobilisasi sosial adalah strategi komunikasi yang melibatkan orkestrasi dukungan, sumber daya, dan jaringan sosial untuk melahirkan perubahan yang lebih luas dan inklusif dalam masyarakat atas suatu isu tertentu. Ini melibatkan penyadaran masyarakat, kolaborasi antara kelompok-kelompok dengan kepentingan yang sama, penyelenggaraan program-program yang mendukung perubahan, dan mendorong partisipasi dan adopsi perubahan yang direncanakan. Contoh: Gerakan lingkungan hidup yang menggalang dukungan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mendorong masyarakat untuk menggunakan alternatif yang ramah lingkungan.

2. Komunikasi satu arah dan dua arah memiliki perbedaan dalam hal arah pesan yang dikomunikasikan.

a) Komunikasi satu arah adalah komunikasi yang pesan dan informasinya hanya bergerak dari satu pihak ke pihak lain, tanpa ada tanggapan atau umpan balik dari penerima. Dalam urutan ini, pengirim menyampaikan pesan, sedangkan penerima hanya berperan pasif sebagai penerima informasi. Contoh: Pengumuman di radio atau televisi, brosur, spanduk, billboard, atau iklan media sosial, yang hanya disampaikan kepada khalayak tanpa ada interaksi atau diskusi langsung.

b) Komunikasi dua arah adalah komunikasi yang melibatkan interaksi antara pengirim dan penerima pesan, di mana kedua belah pihak saling bertukar informasi, memberikan dan menerima umpan balik, serta berperan aktif dalam proses komunikasi. Contoh: Diskusi kelompok, wawancara, konferensi video, atau komunikasi melalui aplikasi pesan instan, di mana kedua pihak dapat menyampaikan pendapat, bertanya, menjawab, dan saling berdebat dalam suatu percakapan dinamis dan interaktif.