Jawaban:

Contoh kasus monopoli media yang dapat berdampak pada kebebasan pers adalah ketika satu entitas atau kelompok memiliki kendali penuh atau dominan atas sebagian besar saluran media atau platform media yang ada. Dalam situasi ini, kebebasan pers dapat terancam karena monopoli media dapat mengendalikan informasi yang diterima oleh masyarakat, membatasi keragaman pendapat, dan menghambat akses terhadap berbagai sudut pandang dan sumber informasi yang berbeda.

Misalnya, jika satu perusahaan media atau kelompok media memiliki kepemilikan atau kendali yang signifikan atas stasiun televisi, surat kabar, radio, dan platform digital utama di suatu negara, mereka dapat mempengaruhi atau mengendalikan narasi dan agenda berita yang disampaikan kepada masyarakat. Hal ini dapat menyebabkan kecenderungan untuk menghilangkan berita yang kontroversial atau tidak sesuai dengan kepentingan mereka, dan pada gilirannya, membatasi kebebasan pers dan pluralitas informasi.

Dalam kasus monopoli media, sumber daya informasi dan akses yang luas menjadi terkonsentrasi pada satu entitas atau kelompok. Akibatnya, suara dan perspektif yang berbeda mungkin tidak mendapatkan porsi yang adil dalam ruang publik, dan masyarakat menjadi terbatas dalam pemahaman yang komprehensif tentang isu-isu penting.

Untuk menjaga kebebasan pers, penting untuk mendorong persaingan dan keragaman dalam kepemilikan dan kontrol media, mempromosikan regulasi yang memastikan akses terhadap informasi yang beragam, dan melindungi independensi jurnalis dan media dari tekanan politik atau komersial yang dapat mempengaruhi objektivitas dan kebebasan mereka.