Jawaban:

Pembagian warisan antara laki-laki dan perempuan yang berbeda dalam beberapa sistem hukum Islam didasarkan pada interpretasi dari beberapa ayat dalam Al-Qur'an dan hadits Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa sistem hukum, seperti hukum fikih Hanafi, laki-laki memperoleh bagian yang lebih besar dari warisan karena dianggap sebagai pemimpin keluarga dan memiliki tanggung jawab untuk membiayai keluarganya.

Berdasarkan Al-Qur'an, perempuan memperoleh setengah dari bagian warisan yang diterima oleh laki-laki. Dalam surah An-Nisa' ayat 11, dikatakan: "Allah menerangkan bagi kamu bagaimana kamu harus membagikan warisan: bagi laki-laki, bagian yang sama dengan dua bagian perempuan."

Namun, ada juga beberapa hadits yang memberikan informasi lebih lanjut tentang pembagian warisan. Dalam Sahih Bukhari, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa setiap wanita memperoleh bagian dari warisan sebesar satu-eigh dari bagian laki-laki.

Ini adalah masalah yang kontroversial dan tidak semua ulama setuju dengan interpretasi yang sama. Beberapa ulama berpendapat bahwa pembagian warisan antara laki-laki dan perempuan seharusnya sama dan didasarkan pada kebutuhan dan kondisi individu, bukan jenis kelamin.

Sebagai catatan, pembagian warisan dan hukum yang berlaku dapat bervariasi antar negara dan dalam sistem hukum Islam yang berbeda. Oleh karena itu, penting untuk memahami hukum dan peraturan yang berlaku di wilayah Anda dan meminta nasihat dari pakar hukum Islam jika Anda memiliki pertanyaan atau masalah seputar pembagian warisan.

Penjelasan: