Pembelajaran kemasyarakatan yang didasarkan pada kebermaknaan dan kebermanfaatan bertujuan untuk menghubungkan materi pembelajaran dengan kehidupan nyata siswa dan masyarakat secara lebih luas. Dalam pendekatan ini, penting bagi siswa untuk memahami relevansi dan signifikansi materi yang dipelajari dalam konteks sosial dan kehidupan sehari-hari mereka.

Pada dasarnya, pembelajaran yang berorientasi pada kebermaknaan dan kebermanfaatan melibatkan tiga komponen penting:

1. Relevansi: Materi yang dipelajari haruslah memiliki keterkaitan dan relevansi dengan kehidupan siswa. Hal ini memungkinkan siswa untuk melihat dan memahami bagaimana materi pembelajaran dapat diterapkan dalam konteks nyata. Contohnya, dalam pembelajaran IPS tentang sistem pemerintahan, siswa dapat mempelajari struktur dan fungsi pemerintahan di tingkat lokal dan melihat bagaimana hal itu mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka.

2. Signifikansi: Materi yang dipelajari haruslah memiliki nilai dan penting bagi siswa dan masyarakat. Dalam hal ini, siswa perlu memahami mengapa mereka perlu belajar topik atau konsep tertentu dan bagaimana hal itu dapat memberikan manfaat dalam kehidupan mereka. Misalnya, dalam pembelajaran tentang lingkungan dan keberlanjutan, siswa dapat memahami mengapa penting untuk menjaga kebersihan lingkungan, mengurangi limbah, dan mengadopsi gaya hidup yang ramah lingkungan.

3. Implementasi: Pembelajaran harus melibatkan penerapan konsep atau pengetahuan yang dipelajari dalam konteks nyata. Siswa harus diberikan kesempatan untuk mengaplikasikan pengetahuan mereka dalam situasi yang relevan atau proyek yang bermanfaat untuk masyarakat. Contohnya, siswa dapat mengadakan kampanye penghijauan di sekolah atau membangun program pengumpulan sampah daur ulang di lingkungan sekitar.

Dengan mengadopsi pendekatan pembelajaran yang berfokus pada kebermaknaan dan kebermanfaatan, siswa dapat mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam tentang pentingnya materi yang dipelajari dan bagaimana mereka dapat berkontribusi pada masyarakat. Hal ini juga membantu siswa mengaitkan pembelajaran dengan pengalaman nyata mereka, memotivasi mereka untuk belajar secara lebih aktif, dan membentuk sikap yang proaktif dalam berpartisipasi dalam kehidupan masyarakat.

Penting untuk mencatat bahwa contoh-contoh konkrit dan implementasi yang tepat akan sangat bergantung pada konteks dan topik pembelajaran yang spesifik, serta tingkat usia dan pengalaman siswa.