Pada masa penjajahan, rakyat yang dijajah mengalami keterbatasan dalam berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, politik, dan sosial budaya. Keterbatasan tersebut membuat rakyat yang dijajah menjadi tidak berdaya dalam menghadapi kebijakan pemerintah penjajah.

Dalam aspek ekonomi, penjajah biasanya mengeksploitasi sumber daya alam dan tenaga kerja dari negara jajahan untuk kepentingan ekonomi mereka sendiri. Selain itu, pemerintah penjajah seringkali memberlakukan kebijakan ekonomi yang merugikan rakyat setempat seperti monopoli perdagangan dan pengambilalihan tanah rakyat untuk kepentingan perkebunan atau tambang.

Dalam aspek politik, pemerintah penjajah seringkali membatasi kebebasan politik rakyat setempat seperti kebebasan berekspresi dan berkumpul secara bebas. Mereka juga memperkuat pengaruh politik mereka melalui pemerintahan kolonial dan mengabaikan hak-hak politik rakyat setempat.

Dalam aspek sosial budaya, pemerintah penjajah seringkali memaksakan budaya dan agama mereka ke atas rakyat setempat. Mereka juga seringkali melakukan diskriminasi rasial dan mengabaikan hak-hak sosial budaya rakyat setempat.

Keterbatasan dalam aspek-aspek tersebut membuat rakyat yang dijajah menjadi tidak berdaya dalam menghadapi kebijakan pemerintah penjajah. Kondisi tersebut membuat rakyat setempat tidak mampu berpartisipasi dalam pembangunan dan pengambilan keputusan yang menyangkut kepentingan mereka. Selain itu, pemerintah penjajah seringkali menggunakan kekerasan dan ancaman untuk mempertahankan kekuasaan mereka, yang membuat rakyat setempat menjadi semakin tidak berdaya.