1 Sebutkan 3 tujuan diadakannya Masyarakat ekonomi Asean. 2. Sebutkan

Berikut ini adalah pertanyaan dari fery2568 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

1 Sebutkan 3 tujuan diadakannya Masyarakat ekonomi Asean. 2. Sebutkan 4 Tujuan pembentukan AFTA. 3. Jelaskan latar belakang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. 4. Sebutkan 3 hasil pa t jam k jam Perundingan linggarjati. 5. Sebutkan 3 Sistem ekonomi gerakan banteng. 6. Apa yg dimaksud dg Sistem ekonomi Ali-Baba. Jelaskan. 7. Jelaskan perkembangan ekonomi pd masa kepemimpinan B. J. Habibie. 8. Sebutkan 4 kegagalan dlm melaksanakan Pembangunan Nasional. 9. Kpn perjanjian roem royen ,dan perjanjian Renville diadakan 10. Jelaskan isi perjuangan mempertahankan kemerdekaan indonesia. ​.

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Tujuan dibentuknya MEA :

Meningkatkan stabilitas perekonomian di kawasan ASEAN. Membentuk kawasan ekonomi antar negara ASEAN yang kuat. Terciptanya aliran bebas barang, jasa, dan tenaga kerja terlatih, serta aliran investasi yang lebih bebas.

2. Tujuan dibentuknya AFTA:

  • meningkatkan masuknya investasi dari luar negara anggota ASEAN.
  • menjadikan ASEAN sebagai salah satu basis produksi dunia.
  • menciptakan pasar regional bagi 500 juta penduduk ASEAN.

3. Latar belakangadanyaProklamasi Kemerdekaan Indonesia diawali dengan dijatuhkannya bom atom pertama oleh tentara Amerika Serikat pada tanggal 6 Agustus 1945 di kota Hiroshima di Jepang. Pada tanggal 9 Agustus 1945 bom atom kedua dijatuhkan kembali oleh tentara Amerika Serikat di kota Nagasaki Jepang.

4. 3 Hasil Perundingan Linggarjati:

  • Pemerintah RI dan Belanda bersama-sama menyelenggarakan berdirinya sebuah negara berdasar federasi, yang dinamai Indonesia Serikat.
  • Pemerintah Republik Indonesia Serikat akan tetap bekerja sama dengan pemerintah Belanda membentuk Uni Indonesia-Belanda.
  • Belanda mengakui kedaulatan de facto RI atas Jawa, Madura, dan Sumatera

5. Sistem Ekonomi Gerakan Benteng merupakan usaha pemerintah Republik Indonesia untuk mengubah struktur ekonomi yang berat sebelah yang dilakukan pada masa Kabinet Natsir yang direncanakan oleh Sumitro Djojohadikusumo (menteri perdagangan).

6. Sistem ekonomi Ali Babaadalahsistem ekonomi yang pernah diterapkan pada masa Demokrasi Liberal. Lewat sistem ekonomi ini, pengusaha non-pribumi diharuskan membantu orang pribumi dalam menjalankan usahanya, dengan cara memberi pelatihan dan memberi kredit kepada mereka.

7. perkembangan politik dan ekonomi pada masa Pemerintahan Habibie adalah kebijakan dalam bidang politik  pada masa B.J Habibie diantara-Nya: mengganti 5 paket undang-undang dan 3 di antaranya diubah agar lebih demokratis hingga Polri memisahkan diri dari ABRI menjadi Kepolisian RI. Sedangkan kebijakan dalam bidang ekonomi  diantara-Nya: merekapitulasi perbankan dan menurunkan inflasi hingga mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

Pembahasan:

Masa pemerintahan B.J Habibie berlangsung selama satu tahun lima bulan mulai dari tanggal 21 Mei 1998 hingga tanggal 20 Oktober 1999. Dalam masa pemerintahan yang relatif singkat tersebut  B.J Habibie mencoba melaksanakan tuntutan reformasi baik dalam bidang politik maupun ekonomi. Kebijakan politik B.J Habibie diantara-Nya:

  • mengganti 5 paket undang-undang dan 3 di antaranya diubah agar lebih demokratis,
  • kebebasan rakyat dalam menyalurkan aspirasi,
  • melakukan pencabutan terhadap pembredelan pers,
  • jejak pendapat wilayah Timor-timur,
  • memberikan abolisi (Hak kepala Negara untuk menghapuskan hak tuntutan pidana) kepada 18 tahanan dan narapidana politik (orang-orang yang pernah mengkritik presiden),
  • pengurangan jumlah anggota ABRI di MPR, dari 75 orang menjadi 38 orang,
  • Polri memisahkan diri dari ABRI menjadi Kepolisian RI. Istilah ABRI berubah menjadi TNI,

Pada bidang ekonomi, B.J. Habibie mencoba untuk mengatasi masalah krisis moneter, melalu beberapa kebijakan diantara-Nya:

  • merekapitulasi perbankan dan menurunkan inflasi,
  • merekonstruksi perekonomian nasional,
  • melikuidasi bank-bank bermasalah,
  • membentuk Badan Penyehatan Perbankan Nasional,
  • menaikkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hingga dibawah Rp 10.000,
  • mengesahkan UU No. 5 tahun 1999 tentang larangan praktik monopoli atau persaingan tidak sehat,
  • mengesahkan UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.

8. Faktor yang menjadi penyebab kegagalan dalam penerapan perencanaan pembangunan:

  • Dokumen yang menjadi pedoman belum sepenuhnya dijadikan acuan dalam penyusunan rencana pembangunan.
  • 2. Standar pengendalian dan evaluasi belum akun tabel.
  • 3. Kurang meratanya infrastruktur teknologi.
  • 4. Kualitas pengelolaan data dan informasi masih kurang .
  • 5. Keterbatasan kapasitas sumber daya manusia.

9. - Peristiwa Perjanjian Roem Royen:

Setelah melalui berbagai perundingan informal, akhirnya pada 14 April 1949 Indonesia dan Belanda melakukan perundingan di Hotel Des Indes atau yang sekarang bernama Hotel Duta Melin, Jakarta.

   - Peristiwa Perjanjian Renville:

Pada 8 Desember 1947 hingga 17 Januari 1948 Perjanjian Renville disepakati di atas kapal perang Amerika Serikat USS Renville sebagai tempat netral. Kapal perang Amerika Serikat USS Renville saat itu berlabuh di pelabuhan Tanjung Priok Jakarta.

10. Selain dengan cara fisik, untuk meredam tindakan sewenang-wenang sekutu pemerintah juga melakukan berbagai diplomasi atau perundingan. Perundingan ini biasa disebut dengan perjuangan diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia. Berikut merupakan beberapa contoh perjuangan diplomasi yang dilakukan Indonesia dalam rangka mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

  • Perjanjian Linggarjati.
  • Perjanjian Renville.
  • Perjanjian Roem Royen.
  • KMB (Konferensi Meja Bundar).

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh syadhakem dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 13 Sep 22