mengapa sebagian pahlawan indonesia ada yang tidak dibunuh setelah melakukan

Berikut ini adalah pertanyaan dari andikabp13 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

mengapa sebagian pahlawan indonesia ada yang tidak dibunuh setelah melakukan perlawanan terhadap belanda, melainkan di asingkan ke wilayah lain?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Kenapa Para Pahlawan Kerasan di Tempat Pengasingan?

Sabtu, 12 Juli 2008 | 08:13 WIB

DENPASAR, SABTU - Dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia, guru-guru sejarah belum begitu banyak memberikan pemahaman tentang tempat-tempat pengasingan. Kolonial Belanda mengasingkan tokoh-tokoh yang ditangkapnya untuk mematahkan perlawanan rakyat di daerah.

Guru Besar Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia, Susanto Zuhdi, mengatakan, tempat-tempat pengasingan merupakan simpul sejarah yang menarik untuk dikaji rasa keindonesiaan.

"Para tokoh yang dibuang dan diasingkan itu uniknya bisa diterima oleh masyarakat di tempat pengasingkan. Bahkan ajaran mereka pun diterima," jelas Susanto di Denpasar, Jumat (11/7)..

Susanto menyebutkan beberapa tokoh yang diasingkan. Seperti Cut Nyak Dien yang Pejuang dari Aceh, diasingkan dan akhirnya wafat dan dimakamkan di Sumedang (tahun 1908). Pangeran Diponegoro setelah ditangkap pada tahun 1830 lalu diasingkan ke Manado, dan karena di sana sudah duluan Kiai Mojo, akhirnya Diponegoro dipindahkan ke Makassar hingga wafat tahun 1855.

"Tuanku Imam Bonjol setelah ditangkap di Bukittinggi pada tahun 1834 lalu dibuang ke Cianjur, ke Ambn dan akhirnya di Manado hingga wafatnya tahun 1864. Kenapa kuburan mereka tak dipindahkan? Ini pertanda Indonesia dirajut oleh kampung halamannya yang baru di tempat pembuangan," tandas Susanto.

Salah satu kesimpulan yang dapat ditarik dari perjuangan bangsa melalui pengasingan tokoh-tokohnya, adalah menjadi jelas bahwa Belanda luput dalam memahami pengertian "pengasingan".

Benar bahwa mereka telah dipindahkan dari kampung halamannya masing-masing. Akan tetapi justru mereka diterima dan dihormati oleh penduduk setempat. Interaksi mereka itulah yang menyuburkan semangat persatuan bangsa.

Menurut Susanto, dengan melihat sejarah dari dimensi tempat-tempat pengasingan itu kita dapat pula menerangkan terbentuknya keindonesiaan. Dengan kata lain tempat-tempat pengasingan itu sesungguhnya merupakan simpul-simpul perekat bangsa.

Penjelasan:

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh melindanovisafitri dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sat, 10 Jul 21