jelaskan tata ruang keraton di Nusantara yang menggunakan tiga pilar(masjid,alun

Berikut ini adalah pertanyaan dari moherwanefendi pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Jelaskan tata ruang keraton di Nusantara yang menggunakan tiga pilar(masjid,alun alun,dan keraton)!​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Kawasan Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan bangunan cagar budaya yang terdiri dari serangkaian ruang dan bangunan yang memiliki nama, fungsi, pelingkup serta vegetasi tertentu. Serangkaian ruang-ruang terbuka di dalam keraton disebut plataran. Setiap plataran dihubungkan dengan regol atau gerbang yang merupakan pembatas antara plataran satu dengan yang lainnya.

Bangunan yang berada pada masing-masing plataran terdiri dari dua tipologi yang dikelompokkan berdasarkan struktur penyangga atap. Tipologi pertama adalah bangsal, yaitu bangunan yang memiliki deretan tiang sebagai struktur penyangga atap. Dengan kata lain tidak ada dinding sebagai penyangga atap. Sedangkan tipologi yang kedua adalah gedhong yang memiliki struktur penyangga atap berupa bidang dinding. Bidang-bidang dinding tersebut terbuat dari dua jenis material, yaitu konstruksi kayu dan batu bata.

Denah tata ruang inti Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat

Kawasan inti di Keraton Yogyakarta tersusun dari tujuh rangkaian plataran mulai dari Alun-Alun Utara hingga Alun-Alun Selatan, sebagai berikut:

1. Pagelaran dan Sitihinggil Lor

Pagelaran dan Sitihinggil merupakan plataran pertama yang terletak tepat di sebelah selatan Alun-Alun Utara. Pagelaran merupakan area paling depan, di mana pada masa lampau berfungsi sebagai tempat para Abdi Dalem menghadap Sultan ketika upacara-upacara kerajaan. Dalam memimpin upacara kerajaan, Sultan berada di Sitihinggil. Sitihinggil berasal dari bahasa Jawa “siti” yang artinya tanah atau area, serta “hinggil” yang artinya tinggi.

Sitihinggil merupakan tanah atau area yang ditinggikan karena memiliki fungsi filosofis penting sebagai tempat resmi kedudukan Sultan saat miyos dan siniwaka. Miyos adalah kondisi dimana Sultan beserta pengiringnya meninggalkan kediamannya sedangkan Siniwaka adalah ketika Sultan Lenggah Dampar atau duduk di singgasana. Pada area Pagelaran terdapat beberapa bangunan yaitu:

Bangsal Pagelaran

Bangsal Pangrawit

Bangsal Pengapit (Pengapit Wetan dan Pengapit Kilen)

Bangsal Pemandengan (Pemandengan Wetan dan Pemandengan Kilen)

Bangsal Pacikeran (Pacikeran Wetan dan Pacikeran Kilen)

Sedangkan beberapa bangunan yang terdapat pada kawasan Sitihinggil Lor adalah sebagai berikut:

Bangsal Sitihinggil

Bangsal Manguntur Tangkil

Bangsal Witana

Bangsal Kori (Kori Wetan dan Kori Kilen)

Bale Bang

Bale Angun-angun

Bangsal Pacaosan

Pada plataran ini terdapat Regol Brajanala yang menghubungkan Plataran Sitihinggil Lor dengan Plataran Kamandungan Lor.

Bangsal Sitihinggil

2. Kamandungan Lor

Kamandungan Lor merupakan plataran kedua yang hanya terdiri dari beberapa bangunan. Adapun bangunan yang terdapat di Kamandungan Lor adalah:

Bangsal Pancaniti

Bale Anti Wahana

Bangsal Pacaosan

Kamandungan Lor sering disebut Plataran Keben, karena terdapat beberapa pohon besar bernama pohon keben. Regol penghubung dari Kamandungan Lor ke plataran selanjutnya adalah Regol Kamandungan atau Regol Srimanganti.

3. Srimanganti

Plataran selanjutnya adalah Plataran Srimanganti. Pada plataran ini, terdapat bangunan utama yang terletak di sisi barat yaitu Bangsal Srimanganti yang saat ini berfungsi untuk mementaskan kesenian budaya Keraton Yogyakarta dan digunakan pula sebagai tempat Sultan menjamu tamu. Di sisi timur Bangsal Srimanganti terdapat Bangsal Trajumas yang pada saat ini digunakan untuk menyimpan beberapa benda pusaka milik Keraton Yogyakarta. Selain itu di Plataran Srimanganti terdapat bangunan pendukung lainnya, yaitu:

Bangsal Pacaosan

Kantor Keamanan Kraton (security)

Kantor Tepas Dwarapura dan Tepas Halpitapura

Regol penghubung antara Plataran Srimanganti dengan plataran selanjutnya, atau Plataran Kedhaton, adalah Regol Danapratapa.

4. Kedhaton

Kedhaton merupakan plataran utama yang memiliki tataran hirarki tertinggi. Kedhaton merupakan pusat dari kawasan Keraton Yogyakarta. Pada area ini terdapat dua bangunan utama yaitu Bangsal Kencana dan Gedhong Prabayeksa. Kedua bangunan ini merupakan bangunan yang dianggap paling s

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh khubillahalwatzy dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 12 Jul 21