Jawaban:

Sebenarnya yang penting adalah bukan bekerjasama dengan siapa (bangsa eropa,asia, amerika) tetapi lebih kepada siapa (negara) yang bisa memenuhi kepentingan yg diinginkan negara kita. Dalam hubungan internasional, kita bisa bekerjasama dengan siapa saja sejauh itu bisa memberikan kita benefit secara perekonomian maupun posisi politik. Oleh sebab itu di era sekarang kerjasama tidak lagi melulu kearah negara-negara eropa. Tapi juga kepada negara yang dianggap adidaya lainnya, seperti Cina dan Rusia. Sedangkan untuk eropa mungkin memang kita masih bergantung banyak dikarenakan kita masih membutuhkan pengetahuan dan teknologi mereka yang dapat dikatakan relatif lebih maju.

Salah satu contoh topik hangat akhir-akhir ini adalah Adanya wacana pendekatan kerjasama antara pemerintah Indonesia dengan Perusahaan Tesla milik Elon Musk yang berasal dari Amerika (Amerika merupakan negara barat dan seringkali bangsa barat diidentikan dengan Eropa meskipun Amerika ada di benua Amerika). Tesla merupakan perusahaan yg bergerak dibidang otomotif yakni mobil bertenaga listrik yg tentu membutuhkan baterai sebagai sumber tenaga. Dimana Indonesia merupakan negara dengan sumber daya Nikel terbanyak di dunia, dan nikel adalah bahan dasar pembuatan baterai. Untuk itu Indonesia mengundang Tesla untuk melakukan investasi di Indonesia agar sumber daya ini dapat terkelola dengan baik dan Indonesia khususnya masyarakat mendapat manfaat secara langsung.

Selain itu, kerjasama dengan bangsa eropa (barat) terlihat dari tergabungnya Indonesia kedalam kerjasama dalam bidang perekonomian seperti G20. Tujuannya tentu tidak lain dan tidak bukan adalah perkembangan perekonomian secara global. Maka dari itu kerjasama ekonomi antar negara menjadi sangat penting dilakukan baik yg sifatnya bilateral, multilateral atau regional.  

Semoga sedikit bisa membantu !