permasalahan hard currency​

Berikut ini adalah pertanyaan dari prillyhaumahu pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Permasalahan hard currency​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Hard currency biasanya digunakan untuk menyebut mata uang dari negara industri kuat, dan diterima secara luas di seluruh dunia sebagai bentuk pembayaran untuk barang dan jasa.

Kriteria lain, hard currency harus berasal dari negara dengan kondisi politik dan ekonomi yang stabil, dengan dolar AS dan pound Inggris sebagai beberapa contohnya.

Hard currency diperkirakan akan tetap relatif stabil selama periode waktu singkat dan bersifat sangat likuid di pasar forex.

Delapan mata uang yang paling banyak diperdagangkan di dunia adalah dolar AS (USD), euro Eropa (EUR), yen Jepang (JPY), pound Inggris (GBP), franc Swiss (CHF), dolar Kanada (CAD), dolar Australia/Selandia Baru dolar (AUD/NZD) dan rand Afrika Selatan (ZAR).

Dolar AS dianggap sebagai mata uang cadangan devisa dunia karena digunakan dalam 70% transaksi perdagangan internasional.

Semua mata uang tersebut dipercaya oleh investor dan bisnis internasional karena tidak rentan terhadap depresiasi atau apresiasi dramatis.

Depresiasi mata uang suatu negara terjadi akibat peningkatan jumlah uang beredar atau hilangnya kepercayaan pada kemampuan dalam mempertahankan nilainya, baik karena masalah ekonomi, keuangan atau pemerintahan.

Penjelasan:

Contoh Kasus Hard Currency

Dalam kelompok hard currency, dolar Kanada dan dolar Australia dianggap peka terhadap harga komoditas tetapi keduanya lebih tahan terhadap penurunan nilai dibanding negara lain yang jauh lebih tergantung pada komoditas.

Sebagai contoh, jatuhnya harga energi pada tahun 2014 mengguncang pasar Australia dan Kanada, tetapi jauh lebih menghancurkan rubel Rusia.

Jadi, penyusutan nilai mata uang suatu negara biasanya merupakan akibat dari peningkatan jumlah uang beredar atau akibat hilangnya kepercayaan pada kemampuan suatu mata uang mempertahankan nilainya karena kekhawatiran ekonomi, finansial atau pemerintahan.

Contoh mencolok dari mata uang tidak stabil atau soft currency adalah peso Argentina, yang pada 2015, kehilangan 34,6% dari nilainya terhadap dolar, membuatnya sangat tidak menarik bagi investor asing.

Kesimpulan

- Hard currency bertindak sebagai penyimpan nilai/kekayaan likuid dan instrumen yang aman ketika mata uang domestik (contoh: rupiah) dalam kondisi tidak stabil.

- Hard currency adalah mata uang dari negara-negara dengan ekonomi dan sistem politik stabil.

Kebalikan dari hard currency adalah soft currency.

Semoga membantu jangan lupa follow dan jadikan jawaban tercerdas yaaa

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh kakasukana100508 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 17 May 21