Berikut ini adalah pertanyaan dari nawisetyawan123 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Pada awal abad ke-14, meriam Eropa, meskipun belum sepenuhnya menggantikan mesin lempar kuno seperti ketapel dan trebuchet, berkembang dengan cepat menjadi senjata yang lebih murah dan lebih cepat. Pada akhir abad ke-15, muncul ide untuk menggunakan bubuk mesiu sebagai senjata peledak alih-alih sebagai propelan peledak untuk meriam dan senjata api awal.
Senjata itu dengan cepat diterima dan terus berkembang menjadi ukuran yang lebih mudah diatur. Inovator paling awal mungkin adalah Knights Hospitalers of St. John. Karena kalah jumlah, para ksatria itu membutuhkan teknologi militer terkini untuk kelangsungan hidup mereka, dan untuk alasan itu mereka mulai beradaptasi dan memodifikasi penggunaan bubuk mesiu di akhir abad ke-15.
Para Ksatria menggunakan tanah liat untuk membuat wadah berbentuk bulat seperti telur atau berbentuk hati seukuran tangan dengan panjang empat inci dan diisi dengan api Yunani. Mereka mengukir garis silang agar cengkeramannya lebih baik, seperti granat modern yang memiliki desain nanas untuk pegangan dan fragmentasi.
Pada awal abad ke-16, para Ksatria membuat variasi dari “pot api” ini menggunakan bubuk mesiu. Leher senjata baru itu ditutupi kanvas atau perkamen dan dililitkan dengan tali korek api yang dililitkan ke dalam wadah, dengan kedua ujungnya dililitkan di leher dan dinyalakan untuk memastikan ledakan. Bom tangan ini terbukti sangat efektif sebagai senjata anti-personil. Ini adalah contoh pertama dari granat tangan peledak.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh DikyCandra25 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 06 Jul 21