Berikut ini adalah pertanyaan dari 190106135mhs pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Penyebab gangguan tanaman dibedakan menjadi 2 jenis faktor, yaitu faktor biotik dan faktor abiotik.
FAKTOR BIOTIK
Segala gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh mahluk hidup atau organisme disebut faktor biotik. Faktor biotik dibedakan menjadi :
1. Patogenik
Disebabkan oleh mikroorganisme yang menimbulkan penyakit atau penyimpangan metabolisme, diantaranya jamur, bakteri, virus. Masuknya mikroorganisme (bakteri dan virus) atau sebagian organ (haustoria jamur) dari patogen ke dalam jaringan tanaman untuk menimbulkan penyakit ini disebut infeksi. Gangguan patogen ini bisa menyebar luas pada satu tanaman dan menular dari satu tanaman ke tanaman lain. Untuk mendeteksi “organisme pelaku” dari gangguan patogenik ini sulit dilakukan dengan mata telanjang dan membutuhkan alat seperti mikroskop. Yang bisa diakukan untuk mengenali pelakunya adalah dengan cara mempelajari dan mengamati gejalanya.
2. Non patogenik
Disebabkan oleh organisme yang berakibat kerusakan atau pelukaan fisik secara kontak langsung misalnya tikus, ulat, serangga seperti jangkrik, uret, atau nematoda. Organisme pengganggu non patogen inilah yang biasanya disebut dengan hama. Terdiri dari golongan insekta (serangga) dan hewan bertulang belakang seperti tikus, burung dan babi hutan. Meski tidak menular, perkembangan populasi dari hama-hama ini dapat menimbulkan kerusakan yang lebih luas dan menjadi vektor terhadap infeksi organisme penyebab patogen. Contohnya serangga aphid, thrips dan tungau dapat menjadi vektor bagi infeksi virus. Pelukaan oleh ulat, nematoda, bisa menjadi jalan masuk bagi infeksi bakteri ke dalam tubuh tanaman. Gangguan hama lebih mudah dideteksi karena bisa dilihat dengan mata telanjang sehingga tidak terlalu sulit menentukan jenis pestisida apa yang akan dipakai.
Kesalahan perlakuan manusia terhadap tanaman juga bisa dikategorikan sebagai faktor non patogenis. Contohnya antara lain kesalahan pemberian pupuk, penanganan sanitasi dan drainase lahan, penggunaan pestisida yang melebihi ambang fitotoksik dan lain sebagainya. Oleh karenanya petani harus memperkaya pengetahuan dan wawasan teknis yang memadai dalam budidaya tanaman agar kesalahan-kesalahan perlakuan tidak terjadi.
3. Kompetisi
Disebabkan oleh adanya persaingan antara tanaman pokok dengan tanaman yang dianggap sebagai pengganggu seperti rumput dan gulma di dalam perebutan unsur hara dan biasanya menimbulkan kerugian bagi tanaman pokok. Dalam persaingan ini tumbuhan gulma yang secara alamiah mempunyai ketahanan lebih kuat dibanding tanaman pokok yang dibudidayakan akan memproduksi zat alelopati melalui akarnya. Alelopati ini merupakan zat penghambat pertumbuhan tanaman pokok, sehingga dengan leluasa tanaman gulma akan menguasai unsur-unsur hara untuk kepertingannya sendiri.
Kompetisi ini tidak hanya terjadi antara gulma dengan tanaman pokok, tetapi juga antara sesama tanaman pokok yang dibudidayakan secara tumpang sari. Terjadi pula antara tanaman inang dan tumbuhan parasit yang membajak nutrisi secara langsung dengan cara menempel pada tumbuhan inangnya.
FAKTOR ABIOTIK
Yaitu faktor yang tidak disebabkan oleh mahluk hidup, diantaranya :
1. Cuaca dan iklim
Cuaca yang tidak stabil dan cepat berubah secara mendadak membuat metabolisme tanaman mengalami kekacauan. Tanaman harus selalu melakukan adaptasi setiap saat, sedangkan aktivitas adaptasi memerlukan energi. Ketika dari sinar matahari tidak mencukupi lagi maka tanaman akan mengambil cadangan energi yang disimpan dalam bentuk gula / glukosa dengan cara mendegradasinya, aktivitasnya disebut katabolisme. Pengambilan cadangan energi dari glukosa tentu saja akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Hal ini sering terjadi pada tanaman di saat peralihan musim, atau saat pertengahan musim kemarau dimana terjadi perbedaan suhu antara siang dan malam yang cukup ekstrim Gejalanya adalah pertumbuhan tunas-tunas yang berhenti, tunas menjadi mengeriput, keriting dan kaku, yang selama ini banyak disangka karena serangan virus.
Pada musim kemarau dimana tanaman sulit mendapatkan air juga merupakan faktor gangguan abiotik, demikian pula saat musim hujan terjadi genangan air yang berlebihan atau kebanjiran.
2. Fisiologis
Faktor gangguan fisiologis disebabkan oleh tidak tercukupinya kebutuhan tanaman untuk menjalankan silkus hidupnya. Ketidakseimbangan unsur hara dan kecukupan air merupakan penyebab utama gangguan fisiologis.
3. Media atau tanah (faktor edafis)
Tanah merupakan lapisan bumi dimana merupakan media untuk tumbuh dan berkembangnya akar sebagai organ vital bagi tanaman di dalam menyerap unsur-unsur hara dan berperan sebagai pondasi yang menunjang struktur tubuh tanaman. Terjadinya masalah-masalah fisik, biologi dan kimia tanah akan berpengaruh pada tanaman yang tumbuh di atasnya.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh bagawanta dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sat, 31 Jul 21