2 poin28. Penyebab terjadinya peristiwaRengasdengklok adalah ...Soekarno dan Drs. Moh.

Berikut ini adalah pertanyaan dari mrsirene26 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

2 poin28. Penyebab terjadinya peristiwa
Rengasdengklok adalah ...
Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak
terpengaruh oleh jepang
Shodanco Singgih dan pemuda
O lainnya membawa soekarno,
beserta Hatta
Jepang menyerah kepada
O Indonesia dan akan kembali ke
Jepang
Jepang telah menyerah dan para
pejuang telah siap untuk melawan
Jepang​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Answer Detail

Class             : lV

Course          : Sejarah

Answer key  : Peristiwa Rengasdengklok

≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡

Answer

Jepang telah menyerah dan para

pejuang telah siap untuk melawan

Jepang​

≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡

Discussion

penyebab peristiwa Rengasdengklok adalah perbedaan pandangan waktu tentang pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia antara golongan tua dan golongan muda. Perbedaan paham tentang waktu pengumuman Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menyebabkan ketegangan antara golongan tua dan golongan muda. Ketegangan bermula dari berita kekalahan Jepang yang menyerah tanpa syarat pada Sekutu 15 Agustus 1945. Adanya perbedaan sikap di antara kedua golongan tersebut wajar sebab pengalaman sejarah yang berbeda dan kurangnya informasi terkait situasi yang sedang dihadapi. Informasi perkembangan Perang Dunia II, khususnya Perang Asia Timur Raya, sedikit yang masuk ke Indonesia. Karena ketatnya sensor pemerintah militer Jepang. Pemerintah Jepang dengan tegas melarang penduduk Indonesia mendengarkan radio luar negeri.

Berkat para pemuda terutama yang bekerja di kantor berita Jepang, akhirnya dapat diketahui informasi pidato Kaisar Hirohito tentang penyerahan tanpa syarat pada Sekutu. Sutan Syahrir yang mendengar berita kekalahan Jepang dari Sekutu melalui radio gelap, segera mendesak Soekarno dan Hatta segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanpa menunggu izin Jepang. Ketika Soekarno, Moh Hatta dan Rajdiman Widyodiningrat kembali dari pertemuan dengan Jenderal Besar Terauchi di Dalat (Saigon) Vietnam Selatan, Sutan Syahrir meyakinkan Hatta bahwa Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu. Hatta tidak dapat memenuhi permintaan Sutan Syahrir sebab pengumuman Proklamasi Kemerdekaan RI harus melalui persetujuan PPKI terlebih dahulu. Hatta mengajak Sutan Syahrir ke rumah Soekarno untuk menyampaikan berita kekalahan Jepang. Sama dengan Hatta, Soekarno belum bisa menerima maksud Sutan Syahrir karena Proklamasi Kemerdekaan RI tidak mungkin dilaksanakan tanpa PPKI. Terlebih Soekarno belum yakin soal berita kekalahan Jepang karena baru saja bertemu dengan Jenderal Besar Terauchi.

Tidak puas dengan jawaban Soekarno-Hatta, golongan muda mengadakan rapat di ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur Jakarta pada 15 Agustus 1945 jam 20.00 WIB. Rapat dihadiri Chairul Saleh, Djohar Nur, Kusnandar Subadio, Margono, Wikana dan Alamsyah. Hasil rapat adalah tuntutan agar bangsa Indonesia sesegera mungkin memproklamasikan kemerdekaan dengan menyertakan Soekarno dan Hatta untuk menyatakan Proklamasi Kemerdekaan RI pada 16 Agustus 1945. Pada jam 22.00 WIB, Wikana dan Darwis menuju kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta untuk menyampaikan tuntutan golongan muda. Perdebatan menampakkan perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda sehingga muncul ketegangan. Menjelang 16 Agustus 1945, para pemuda mengadakan rapat sekali lagi. Dihadiri juga oleh Sukarni, Yusuf Kunto, Muwardi dari Barisan Pelopor dan Shodancho Singgih dari Daidan PETA Jakarta Shu.

Rapat menghasilkan keputusan untuk mengamankan Soekarno dan Moh Hatta ke luar kota dengan tujuan menjauhkan dari pengaruh Jepang. Dengan didukung perlengkapan tentara PETA, pada 16 Agustus 1945 jam 04.30 WIB, Soekarno Hatta dibawa ke Rengasdengklok.

Rengasdengklok adalah desa di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, sekitar 60 kilometer sebelah timur Jakarta. Lokasi ini dipilih karena letak strategis dekat tangsi PETA. Meski demikian, penculikan dan upaya penekanan yang dilakukan golongan pemuda kepada Soekarno dan Moh Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia terlepas dari pengaruh Jepang belum berhasil. Salah satu tokoh golongan tua, Soebardjo mencari keberadaan Soekarno-Hatta sebab akan segera diadakan Sidang Pertama PPKI pada 16 Agustus 1945. Soebardjo mendesak Wikana mengatakan lokasi penyembunyian Soekarno-Hatta tetapi Wikana menolak. Soebardjo menjelaskan Soekarno-Hatta sangat diperlukan di Jakarta untuk diplomasi dengan Jepang. Tindakan para pemuda akan mendapat balasan dari Jepang sebab mereka sudah diberi ultimatum oleh Sekutu agar tidak melakukan perubahan politik di Indonesia. Akhirnya Wikana bersedia mengatakan lokasi Soekarno-Hatta. Pada 16 Agustus 1945 sore, Soebardjo diantar ke Rengasdengklok oleh beberapa pemuda. Sehingga Soekarno-Hatta tiba di Jakarta pada jam 20.00 WIB.

R2000A  Versi

2.4.6.8.0

Answer DetailClass             : lVCourse          : SejarahAnswer key  : Peristiwa Rengasdengklok≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡AnswerJepang telah menyerah dan para
pejuang telah siap untuk melawan
Jepang​≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡Discussionpenyebab peristiwa Rengasdengklok adalah perbedaan pandangan waktu tentang pelaksanaan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia antara golongan tua dan golongan muda. Perbedaan paham tentang waktu pengumuman Proklamasi Kemerdekaan Indonesia menyebabkan ketegangan antara golongan tua dan golongan muda. Ketegangan bermula dari berita kekalahan Jepang yang menyerah tanpa syarat pada Sekutu 15 Agustus 1945. Adanya perbedaan sikap di antara kedua golongan tersebut wajar sebab pengalaman sejarah yang berbeda dan kurangnya informasi terkait situasi yang sedang dihadapi. Informasi perkembangan Perang Dunia II, khususnya Perang Asia Timur Raya, sedikit yang masuk ke Indonesia. Karena ketatnya sensor pemerintah militer Jepang. Pemerintah Jepang dengan tegas melarang penduduk Indonesia mendengarkan radio luar negeri.
Berkat para pemuda terutama yang bekerja di kantor berita Jepang, akhirnya dapat diketahui informasi pidato Kaisar Hirohito tentang penyerahan tanpa syarat pada Sekutu. Sutan Syahrir yang mendengar berita kekalahan Jepang dari Sekutu melalui radio gelap, segera mendesak Soekarno dan Hatta segera melaksanakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tanpa menunggu izin Jepang. Ketika Soekarno, Moh Hatta dan Rajdiman Widyodiningrat kembali dari pertemuan dengan Jenderal Besar Terauchi di Dalat (Saigon) Vietnam Selatan, Sutan Syahrir meyakinkan Hatta bahwa Jepang menyerah tanpa syarat pada Sekutu. Hatta tidak dapat memenuhi permintaan Sutan Syahrir sebab pengumuman Proklamasi Kemerdekaan RI harus melalui persetujuan PPKI terlebih dahulu. Hatta mengajak Sutan Syahrir ke rumah Soekarno untuk menyampaikan berita kekalahan Jepang. Sama dengan Hatta, Soekarno belum bisa menerima maksud Sutan Syahrir karena Proklamasi Kemerdekaan RI tidak mungkin dilaksanakan tanpa PPKI. Terlebih Soekarno belum yakin soal berita kekalahan Jepang karena baru saja bertemu dengan Jenderal Besar Terauchi.
Tidak puas dengan jawaban Soekarno-Hatta, golongan muda mengadakan rapat di ruangan Lembaga Bakteriologi di Pegangsaan Timur Jakarta pada 15 Agustus 1945 jam 20.00 WIB. Rapat dihadiri Chairul Saleh, Djohar Nur, Kusnandar Subadio, Margono, Wikana dan Alamsyah. Hasil rapat adalah tuntutan agar bangsa Indonesia sesegera mungkin memproklamasikan kemerdekaan dengan menyertakan Soekarno dan Hatta untuk menyatakan Proklamasi Kemerdekaan RI pada 16 Agustus 1945. Pada jam 22.00 WIB, Wikana dan Darwis menuju kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56 Jakarta untuk menyampaikan tuntutan golongan muda. Perdebatan menampakkan perbedaan pendapat antara golongan tua dan golongan muda sehingga muncul ketegangan. Menjelang 16 Agustus 1945, para pemuda mengadakan rapat sekali lagi. Dihadiri juga oleh Sukarni, Yusuf Kunto, Muwardi dari Barisan Pelopor dan Shodancho Singgih dari Daidan PETA Jakarta Shu.
Rapat menghasilkan keputusan untuk mengamankan Soekarno dan Moh Hatta ke luar kota dengan tujuan menjauhkan dari pengaruh Jepang. Dengan didukung perlengkapan tentara PETA, pada 16 Agustus 1945 jam 04.30 WIB, Soekarno Hatta dibawa ke Rengasdengklok.
Rengasdengklok adalah desa di Kecamatan Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, sekitar 60 kilometer sebelah timur Jakarta. Lokasi ini dipilih karena letak strategis dekat tangsi PETA. Meski demikian, penculikan dan upaya penekanan yang dilakukan golongan pemuda kepada Soekarno dan Moh Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia terlepas dari pengaruh Jepang belum berhasil. Salah satu tokoh golongan tua, Soebardjo mencari keberadaan Soekarno-Hatta sebab akan segera diadakan Sidang Pertama PPKI pada 16 Agustus 1945. Soebardjo mendesak Wikana mengatakan lokasi penyembunyian Soekarno-Hatta tetapi Wikana menolak. Soebardjo menjelaskan Soekarno-Hatta sangat diperlukan di Jakarta untuk diplomasi dengan Jepang. Tindakan para pemuda akan mendapat balasan dari Jepang sebab mereka sudah diberi ultimatum oleh Sekutu agar tidak melakukan perubahan politik di Indonesia. Akhirnya Wikana bersedia mengatakan lokasi Soekarno-Hatta. Pada 16 Agustus 1945 sore, Soebardjo diantar ke Rengasdengklok oleh beberapa pemuda. Sehingga Soekarno-Hatta tiba di Jakarta pada jam 20.00 WIB.
[tex]R2000A[/tex]  [tex]Versi[/tex][tex]2.4.6.8.0[/tex]

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh R2000A dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 26 Jul 21