Berikut ini adalah pertanyaan dari danirahma6299 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Penculikan Sukarno-Hatta ke Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945 menunjukkan puncak pertentangan golongan tua dan muda dalam cara melaksanakan proklamasi kemerdekaan. Dalam situasi genting, kedua golongan sepakat untuk memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
Pengelompokan terhadap golongan tua dan muda ini muncul dalam berbagai buku sejarah terkait Peristiwa Sekitar Proklamasi. Pengelompokkan kedua golongan ini semata sebagai strategi untuk memudahkan memahami Peristiwa Proklamasi.
Baik golongan tua maupun muda sepakat bahwa kemerdekaan Indonesia harus segera diproklamasikan. Golongan tua berpendapat bahwa proklamasi dapat diwujudkan tanpa pertumpahan darah. Mereka mengikuti langkah-langkah legal pembentukan negara yang telah dipersiapkan sejak pembentukan BPUPKI dan PPKI. Sebaliknya, golongan muda menginginkan segera dilaksanakan proklamasi kemerdekaan, bahkan bila harus terjadi pertumpahan darah.
Golongan tua dan muda
Mereka yang dikelompokkan dalam golongan tua ini adalah para tokoh yang berupaya mewujudkan proklamasi kemerdekaan dengan mengikuti langkah-langkah lembaga yang dibentuk Jepang, yakni BPUPKI dan kemudian PPKI.
Tokoh-tokoh yang sering disebut sebagai golongan tua adalah Soekarno dan Mohammad Hatta, serta para anggota dan pengurus BPUPKI dan kemudian PPKI karena dianggap menjadi anggota lembaga bentukan Jepang.
Di sisi lain, mereka yang dikelompokkan dalam golongan muda adalah para pemuda dan pelajar yang tergabung dalam berbagai kelompok yang sering disebut sebagai kelompok Sukarni, kelompok pelajar, maupun kelompok Kaigun. Para pemuda dan pelajar tersebut berasal dari beberapa tempat berkumpul, antara lain Gedung Menteng 31, Markas Prapatan 10, dan Asrama Baperpi di Cikini 71.
Beberapa nama yang sering disebut sebagai golongan muda ini, antara lain Sukarni, Chairul Saleh, Yusuf Kunto, dr. Muwardi, Shodanco Singgih, Wikana, Sayuti Melik, Sudiro, BM Diah, Djohar Nur, Kusnandar, Subadio, Subianto, Margono, Adam Malik, dan Armansyah.
Kedua golongan tersebut sama-sama berjuang demi mewujudkan kemerdekaan dengan cara masing-masing. Mereka yang kemudian disebut golongan tua mengikuti langkah-langkah yang telah dipersiapkan melalui BPUPKI dan PPKI. Mereka yang kemudian disebut golongan muda berjuang dengan mengadakan berbagai pertemuan rahasia dan kongres pemuda untuk mewujudkan kemerdekaan tanpa bantuan Jepang.
Penjelasan:
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh muhfadhlank07 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Thu, 08 Jul 21