1 bagaimana sunan ampel datang ke pulau jawa? 2 kenapa dakwah

Berikut ini adalah pertanyaan dari Horikitasezune pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Dasar

1 bagaimana sunan ampel datang ke pulau jawa?2 kenapa dakwah sunan ampel mudah di terima oleh penduduk pulau jawa?
3 apa yang menyebabkan terjalinnya hubungan baik antara sunan ampel dan penguasa majapahit prabu sri kerta wijaya?
4 bagai mana peran penting sunan ampel dalam mengembangkan islam di indonesia,jelaskan?
5 apa yang kamu pahami tentang dakwah dengan cara yang santun dan toleran?

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1.-Sunan Ampel (Raden Rahmat) datang ke pulau Jawa pada tahun 1443, untuk menemui bibinya, Dwarawati. Dwarawati adalah seorang putri Champa yang menikah dengan raja Majapahit yang bernama Prabu Kertawijaya. Sunan Ampel menikah dengan Nyai Ageng Manila, putri seorang adipati di Tuban yang bernama Arya Teja.

2.-karena pada saat itu belum ada agama lain yang masuk di Pulau Jawa.

3.-Karena sunan ampel berdakwah dengan santun dan penuh kearifan.

4.-Ia merangkul masyarakat Jawa yang tersisihkan akhir kekuasaan Majapahit. Sunan Ampel dikenal juga dengan nama Raden Rahmat. Ia menyebarkan Islam melalui pendidikan pesantren di wilayah Surabaya. Sunan Ampel juga sebagai perencana berdirinya Kerajaan Islam Demak.

5.-Dalam konteks hubungan antarumat beragama, toleransi bermakna membiarkan situasi tetap tenang dan rukun, sehingga setiap orang dapat menjalankan ibadah atau ajaran agamanya masing-masing tanpa disertai konflik. Prinsip serupa sesungguhnya juga berlaku di internal umat suatu agama. Perbedaan antarmazhab, umpamanya, seyogianya dihadapi dengan penuh toleransi agar tidak menjurus pada kekerasan.

Toleransi mengandaikan kemajemukan di tengah masyarakat. Alquran telah mengisyaratkan adanya kuasa Allah SWT di balik fakta tersebut. Misalnya, surah Yunus ayat 99 yang artinya, Dan jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya. Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia su paya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? Maka dari itu, tidak ada gunanya memaksakan penyeragaman (homogenisasi) karena keberagaman justru merupakan sunatullah yang sepatutnya disyukuri.

Selamat belajar

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Sad4life dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 24 Jan 22