Perjuangan Ki Hajar Dewantara dalam melawan penjajah adalah dengan:

• Sebagai seorang Jurnalis Ki Hajar Dewantara mebuat tulisan-tulisan yang tajam dan patriotik sehingga mampu membangkitkan semangat anti kolonial bagi pembacanya.
• Bersama dengan Danudirdja Setyabudhi atau yang dikenal dengan Douwes Dekker dan Cipto Mangoenkoesoemo, Ki Hajar Dewantara mendirikan Indische Partij (partai politik pertama yang beraliran nasionalisme di Indonesia) pada 25 Desember 1912 dengan tujuan untuk kemerdekaan Indonesia.
• Ki Hajar Dewantara mengkritik melalui tulisannya yang berjudul Een voor Allen maar Ook Allen voor Een yang artinya (Satu untuk semua, tetapi semua untuk satu juga) dan Als Ik Eens Nederlander Was (Seandainya Aku Seorang Belanda).
• Mendirikan Taman siswa. Yaitu sekolah untuk pribumi.

Pembahasan

Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 dengan nama RM Soewardi Soerjaningrat. Merupakan cucu dari Sri Paku Alam III dan ayahnya bernama GPH Soerjaningrat.

Berikut ini adalah beberapa biodata singkat tentang Ki Hajar Dewantara yaitu:

• Mengenyam pendidikan di Pendidikan Europeesche Lagere School (ELS), sekolah rendah untuk anak-anak Eropa.
• Kweek School (Sekolah Guru) di Yogyakarta.
• School Tot Opleiding Van Indische Artsen (STOVIA), sekolah kedokteran yang berada di Jakarta. Pendidikan di STOVIA ini tidak dapat diselesaikan karena ia sakit.
• Perjalanan karirnya yaitu sebagai jurnalis yang berkiprah di beberapa surat kabar dan majalah pada waktu itu: Sediotomo, de Express, Oetoesan Hindia, Midden Java, Tjahaja Timoer, Kaoem Moeda, dan Poesara yang melontarkan kritik sosial-politik kaum bumiputera kepada penjajah.
• Ketika tahun 1908, Ki Hajar Dewantara aktif di seksi propaganda organisasi Boedi Oetomo untuk menyosialisasikan dan memebangkitkan kesadaran masyarakat Indonesia tentang pentingnya kesatuan dan persatuan dalam berbangsa dan bernegara.
• Mendirikan Perguruan Nasional Taman Siswa yaitu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi kelas bawah untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-orang Belanda. Perguruan ini mengubah metode pengajaran kolonial yaitu dari sistem pendidikan “perintah dan sanksi” kependidikan pamong yang sangat menekankan pendidikan mengenai pentingnya rasa kebangsaan kepada peserta didik agar mereka mencintai bangsa dan tanah air dan berjuang untuk memperoleh kemerdekaan.
• Ki Hajar Dewantara wafat pada 26 April 1959 dan dimakamkan di pemakaman keluarga Taman Siswa Wijaya Brata, Yogyakarta.

Demikian, semoga membantu!

Pelajari lebih lanjut

1. Materi tentang keteladanan perjuangan pangeran Diponegoro yomemimo.com/tugas/35965483

2. Materi tentang terjadinya perang Diponegoro yomemimo.com/tugas/38484255

3. Materi tentang Gajah Mada yomemimo.com/tugas/1741222

Detail jawaban

Kelas: 11

Mapel: Sejarah

Bab: Perjuangan Nasional di Indonesia Tahap Awal

Kode: 11.3.3

Kata kunci: Ki Hajar Dewantara

#AyoBelajar