Jawaban:

Nama tokoh: Sisingamangaraja XII

Asal Daerah: Tapanuli, Sumatera Utara

Alasa melakukan Perlawanan: Awal konflik antara Belanda dan Batak dipicu dari berkembangnya agama Kristen yang dibawa oleh Belanda melalui Missionernya yang bernama Dr. Nomensen. Pada awalnya Raja Sisingamangaraja XII tidak merasa keberatan dengan masuknya dan berkembangnya agama Kristen yang dibawa dan disebarkan Belanda.

Bentuk-bentuk perlawanan:

1. Melakukan kampanye keliling daerah-daerah guna menghimbau agar masyarakat mengusir para zending yang memaksakan agama Kristen kepada penduduk.
2. Mengusir para zending.
3. Melakukan penyerbuan dan pembakaran terhadap pos-pos zending.
4. Melakukan perlawanan terhadap gerakan pasukan Belanda di Bahal Batu.
5. Mempersiapkan benteng pertahanan berupa benteng alam di dataran tinggi Toba dan Silindung.
6. Mempersiapkan benteng pertahanan berupa benteng buatan di perkampungan.
7. Menyerang dan menyergap berbagai pos Belanda yang ada di tanah Batak.
8. Juli 1889 Sisingamangaraja XII kembali angkat senjata melawan ekspedisi Belanda di Huta Puong.
9. Sisingamangaraja XII putera-puteranya Patuan Nagari dan Patuan Anggi beserta sisa prajuritnya melakukan perlawanan terakhir di Aik Sibulbulon daerah Dairi.

Hasil perlawanan: Sisingamangaraja mengalami kekalahan karena taktik licik yang dilakukan Belanda dengan upaya menangkap istri dan anaknya Sisingamangaraja XII. Sisingamangaraja XII meninggal dalam perlawanan terakhirnya di Aik Sibulbulon (Dairi) karena tembak timah panas di dadanya.

Penjelasan:

Semoga membantu

Love History