PERTANYAAN ADA DI GAMBAR!Sebelum menjawab pertanyaan tolong baca bacaan di bawah nya dulu :)

ngasal= report


"Penyusunan Teks Proklamasi"

Sejarah singkat atau latar belakang lahirnya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia diawali dengan dijatuhkannya bom atom oleh tentara Amerika Serikat (Sekutu) pada tanggal 6 Agustus 1945 di kota Hiroshima dan pada tanggal 9 Agustus 1945 di kota Nagasaki, Jepang.
Kedua peristiwa bom atom tersebut menyebabkan Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu yang diketuai oleh Amerika Serikat. Pada saat itulah terlihat sebuah kesempatan yang sangat baik, yang kemudian dipergunakan sebaik-baiknya oleh para pejuang kemerdekaan bangsa Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, lepas dari belenggu penjajahan Jepang.

Bertitik tolak dari keadaan yang demikian dan berdasarkan keyakinan bahwa kemerdekaan merupakan aspirasi alamiah dan yang tidak terhindarkan dukungannya kepada tujuan kebebasan Indonesia, di tempat kediaman Laksamana Muda Moeda Jalan Imam Bonjol No. 1 Jakarta, teks proklamasi ditulis. Kalimat pertama yang berbuny "Kami rakyat Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan kami" kemudian diubah menjadi "Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesi berasal dari Achmad Soebardja. Kalimat kedua disusun oleh Soekarno Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain akan diselenggarakan dengan com yang secermat-cermatnya serta dalam tempo yang sesingkat-singkatnya" Kedus kalimat ini kemudian digabung dan disempurnakan oleh Moh. Hatta sehingga berbunyi seperti teks proklamasi yang kita miliki sekarang.

Kemudian, timbul masalah "siapakah yang akan menandatangani naskah proklamasi. Soekarno menyarankan agar semua yang hadir menandatangani nosksh proklamasi selaku "wakil-wakil bangsa Indonesia". Saran itu mendapat tentangan dari para pemuda. Sukarni, selaku salah seorang pimpinan pemuda, mengusulkan agar Soekarno-Hatta menandatangani naskah tersebut atas nama bangsa Indonesis Usul ini diterima dengan suara bulat. Selanjutnya, Soekarno meminta Sayuti Melik untuk mengetik naskah tulisan tangan tersebut.
Sebelum teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibacakan, Soekamo menyampaikan pidato lengkapnya. Ada tiga perubahan pada naskah tersebut, yaitu kata "tempoh" diganti menjadi "tempo" sedangkan "wakil-wakil bangsa indonesia" diganti menjadi "Atas nama Bangsa Indonesia". Kata-kata "Djakarta, 17-8-05" menjadi "Djakarta, hari ini 17 boelan 8 tahoen 05". Teks proklamasi ini akhimya diproklamasikan pada hari Jumat Legi pukul 10.00 WIB di Jalan Pegangsaan Timur No.56 Jakarta.

Dalam peristiwa proklamasi tersebut, acara-acara disusun sebagai berikut.

1. Pembacaan Naskah Proklamasi
Naskah Proklamasi dibacakan oleh Ir. Soekamo yang dilanjutkan dengan pidato singkat berikut;

Demikianlah, saudara-saudara!
Kita sekarang telah merdeka!
Tidak ada satu ikatan lagi yang mengikat tanah air kita, bangsa kita!
Mulai saat ini kita menyusun negara kita! Negara merdeka, Negara Republik Indonesia, merdeka kekal dan abadi!
Insyaallah, Tuhan memberkati kemerdekaan kita itu!

2. Pengibaran Bendera Merah Putih
Pengibaran bendera Merah Putih dilakukan oleh Suhud dan Latief Hendro diningrat. Secara spontan peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya sehingga sampai sekarang pengibaran bendera Merah Putih dalam setiap upacara bendera selalu diiringi dengan mengalunnya lagu kebangsaan Indonesia Raya.

3. Sambutan Wali Kota Suwirjo dan dr. Muwardi
Peristiwa besar tersebut hanya berlangsung lebih kurang satu jam. Namun demikian, pengaruh yang ditimbulkan besar sekali karena telah membawa peru bahan luar biasa dalam kehidupan bangsa Indonesia. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia bukan hanya sebagai tanda bahwa sejak saat itu bangsa Indonesia telah merdeka, tetapi di sisi lain juga merupakan detik penjebolan tertib hukum kolonial dan sekaligus detik pembangunan tertib hukum nasional, suatu tertib hukum Indonesia. Proklamasi kemerdekaan merupakan salah satu sarana untuk merealisasikan masyarakat Indonesia yang merdeka, berdaulat, adil, dan makmur, serta untuk ikut membentuk "dunia baru" yang damai dan abadi, bebas dari segala pengisapan manusia oleh manusia dan bangsa oleh bangsa lain.
​