Bantu kerjain soal IPS DONG KAK no 4-5​

Berikut ini adalah pertanyaan dari ayaanianindonesia pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Dasar

Bantu kerjain soal IPS DONG KAK no 4-5​
Bantu kerjain soal IPS DONG KAK no 4-5​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

4. Cut Nyak Dien (Aceh), Tuanku Imam Bonjol (Sumatera Barat/Minangkabau), Pamgeran Antasari (Banjar), Gusti Ketut Jelantik (Bali), Martha Christina Tiahahu (Maluku), Pangeran Diponegoro (Jawa)

Selengkapnya lihat gambar terlampir.

5. a. Pangeran Diponegoro

Pangeran Diponegoro melakukan perlawanan terhadap Belanda karena Belanda memasang patok jalan di makam leluhur Diponegoro, yang membuatnya murka. Belanda juga terlalu banyak mengintervensi internal keraton. Perlawanan gerilya yang dilakukan oleh Pangeran Diponegoro dan pasukannya awalnya tampak menjanjikan bahkan sempat menguasai sebagian pantai utara Jawa dan menguasai Bojonegoro, Rembang, Lassum, dan Tuban. Namun Belanda menggunakan taktik Bentengtselsel, sehingga banyak pasukan Diponegoro tertangkap termasuk juga dirinya yang akhirnya tertangkap pada 1830.

b. Martha Christina Tiahahu

Martha merupakan suksesor perlawanan di Maluku setelah Pattimura yang memimpin perang saat itu ditangkap. Martha dikenal sebagai pejuang yang pantang menyerah karena Martha beberapa kali sempat membuat Belanda kewalahan. Ia juga membantu ayahnya, Kapitan Paulus Tiahahu dan Pattimura dalam perang Pattimura. Akhirnya, karena kalah dalam kekuatan persenjataan dan tipuan Belanda, Martha pun ditangkap dan diasingkan ke Pulau Jawa. Namun saat perjalanan, ia gugur karena sakit.

c. Thomas Matulessy (Pattimura)

Pattimura adalah pemimpin dalam perang Pattimura. Pattimura dan pengikutnya tidak senang karena adanya praktik monopoli perdagangan yang membuat rakyat menderita. Perang berawal saat kapal-kapal Belanda di Pelabuhan Porto dibakar oleh pejuang Maluku. Pertempuran berjalan sengit, bahkan sempat membuat Belanda kalah. Pattimura dan pengikutnya bahkan berhasil menduduki Benteng Duurstede milik Belanda. Akhirnya Belanda membawa pasukan dari Ambon untuk menghadapi Pattimura dan pasukannya. Belanda juga menerapkan politik pecah belah, sehingga banyak yang mengkhianati Pattimura. Hal ini membuat Benteng Duurstede jatuh kembali ke tangan Belanda. Akhirnya Pattimura tertangkap.

Semoga bermanfaat.

Jawaban:4. Cut Nyak Dien (Aceh), Tuanku Imam Bonjol (Sumatera Barat/Minangkabau), Pamgeran Antasari (Banjar), Gusti Ketut Jelantik (Bali), Martha Christina Tiahahu (Maluku), Pangeran Diponegoro (Jawa)Selengkapnya lihat gambar terlampir.5. a. Pangeran Diponegoro Pangeran Diponegoro melakukan perlawanan terhadap Belanda karena Belanda memasang patok jalan di makam leluhur Diponegoro, yang membuatnya murka. Belanda juga terlalu banyak mengintervensi internal keraton. Perlawanan gerilya yang dilakukan oleh Pangeran Diponegoro dan pasukannya awalnya tampak menjanjikan bahkan sempat menguasai sebagian pantai utara Jawa dan menguasai Bojonegoro, Rembang, Lassum, dan Tuban. Namun Belanda menggunakan taktik Bentengtselsel, sehingga banyak pasukan Diponegoro tertangkap termasuk juga dirinya yang akhirnya tertangkap pada 1830.b. Martha Christina TiahahuMartha merupakan suksesor perlawanan di Maluku setelah Pattimura yang memimpin perang saat itu ditangkap. Martha dikenal sebagai pejuang yang pantang menyerah karena Martha beberapa kali sempat membuat Belanda kewalahan. Ia juga membantu ayahnya, Kapitan Paulus Tiahahu dan Pattimura dalam perang Pattimura. Akhirnya, karena kalah dalam kekuatan persenjataan dan tipuan Belanda, Martha pun ditangkap dan diasingkan ke Pulau Jawa. Namun saat perjalanan, ia gugur karena sakit.c. Thomas Matulessy (Pattimura)Pattimura adalah pemimpin dalam perang Pattimura. Pattimura dan pengikutnya tidak senang karena adanya praktik monopoli perdagangan yang membuat rakyat menderita. Perang berawal saat kapal-kapal Belanda di Pelabuhan Porto dibakar oleh pejuang Maluku. Pertempuran berjalan sengit, bahkan sempat membuat Belanda kalah. Pattimura dan pengikutnya bahkan berhasil menduduki Benteng Duurstede milik Belanda. Akhirnya Belanda membawa pasukan dari Ambon untuk menghadapi Pattimura dan pasukannya. Belanda juga menerapkan politik pecah belah, sehingga banyak yang mengkhianati Pattimura. Hal ini membuat Benteng Duurstede jatuh kembali ke tangan Belanda. Akhirnya Pattimura tertangkap.Semoga bermanfaat.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh lixnathistory dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 26 May 22