isi cerita"Mitos Jembatan Tanggul Angin" di Kudushikmah/teladan dari cerita"Mitos Jembatan

Berikut ini adalah pertanyaan dari ayudyamaharaniputri pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Dasar

Isi cerita"Mitos Jembatan Tanggul Angin" di Kudushikmah/teladan dari cerita"Mitos Jembatan Tanggul Angin" di Kudus​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Jembatan Kolonel Sunandar atau yang dikenal dengan sebutan Jembatan Tanggulangin merupakan jalur yang menghubungkan Kabupaten Kudus dengan Kabupaten Demak. Jembatan ini resmi dibuka pada 20 Mei 2019 silam.

Dilansir dari situs Antaranews.com, Kamis (6/5/2021), pembukaan jembatan ini sebagai tahap uji coba yang ditandai dengan pengguntingan pita oleh Kepala Pelaksanaan Jl. Nasional VII Semarang, Achmad Cahyadi, bersama mantan Wakil Bupati Kudus, H.M. Hartopo yang saat ini menjabat sebagai Bupati.

Namun rupaya di balik kemegahan jembatan baru ini, tersimpan kisah mitos yang melegenda di mana setiap ada penguasa negeri yang melewati jembatan ini bisa lengser dari jabatannya.

Ketua Lembaga Penjaga dan Penyelamat Karya Budaya Bangsa (LPPKBB), Sancaka Dwi Suparni, mengatakan bahwa ada cerita mengenai rajah yang tertaman di Tanggulangin yang sudah ada secara turun tenurun sejak abad ke-14.

Sancaka mengatakan bahwa rajah yang tertanam di Tanggulangin mirip seperti rajah kolocokro yang ada di Masjid Menara Sunan Kudus di mana masjid ini juga menjadi tempat terlarang bagi pemimpin daerah atau negara untuk dikunjungi dikarenakan faktor yang sama.

Rajah pengapesan itu dipercaya mampu memberikan ketidakberuntungan para penguasa yang melewatinya. Rajah itu sendiri itu milik Sunan Kudus yang berhasil menumbangkan Kerajaan Majapahit dan sampai sekarang kesaktian rajah itu masih dipercaya.Sancaka juga mengatakan bahwa banyak tokoh nasional yang juga mengalami ketidakberuntungan saat melewati jembatan ini dan akhirnya tumbang dari jabatan yang dimiliki, tokoh-tokoh nasional itu di antaranya ada Wiranto dan Gusdur.

Oleh karena itu, Bupati Kudus sejarahnya selalu mengambil rute lain untuk menghindari Jembatan Tanggulangin ini.

Meskipun sudah menghindari jalur jembatan ini, jika melewati area yang dialiri sungai dengan satu aliran sungai dari Jembatan Tanggulangin, kutukan lengser tetap berlaku. Hal itu terjadi pada Bupati Kudus, M.Tamzil yang lengser karena melewati sungai Gelis yang sealiran dengan sungai di Jembatan Tanggulangin.

Sementara itu, Dosen Filsafat dan Budaya IAIN Kudus, Nur Said mengatakan bahwa dibalik kisah mitos itu harusnya diambil pelajaran. Jika ada yang terguling dari jabatan kekuasaan bukan karena faktor mistik namun karena faktor kasualitas.

Penjelasan:

maknanya,"kekuasaan bukan karena faktor mistik namun karena faktor kasualitas.

semoga bermanfaat:)

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh rafaardiansyahm123 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 18 Dec 22