Apa yang membedakan lapisan terluar oven gabah dengan knalpot kendaraan

Berikut ini adalah pertanyaan dari luckysetiawan18 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Dasar

Apa yang membedakan lapisan terluar oven gabah dengan knalpot kendaraan bermotor ? ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Mesin pengering padi “box Dryer” dikenal mempunyai konstruksi yang sederhana serta mudah dalam pengoperasiannya. Petani dapat membuatnya sendiri dengan bantuan bengkel setempat. Hal ini sangat berbeda dengan mesin pengering padi model lainnya yang umumnya berkonstruksi lebih rumit. Mengeringkan padi dengan menggunakan box driyer tidak memerlukan pembalikan jika tebal tumpukan ≤ 50 cm. Kelemahan utama dari box driyer adalah kadar air gabah yang dikeringkan tidak seragam antar lapisan bawah sampai atas. Namun demikian kelemahan ini dapat diatasi dengan jalan meningkatkan kecepatan aliran udara pengering menembus tumpukan gabah. Semakin cepat aliran udara pengering menembuas tumpukan gabah, maka variasi kadar air antara lapisan atas dan lapisan bawah mnejadi berkurang. Perbedaan kecepatan aliran udara pengering yang dimaksud untuk box dryer dengan blower digerakkan oleh motor listrik, diperoleh dengan cara pengoperasian pengeringan gabah dengan kapasitas kerja yang berbeda-beda atau ketebalan tumpukan gabah yang berbeda-beda. Penelitian dilakukan di bagian Prosessing Balai Besar padi pada bulan Maret 2004. Bahan yang digunakan adalah gabah kering panen (GKP) varietas Fatmawati hasil panen musim hujan 2003/2004. Pengeringan gabah dilakukan dengan tujuan untuk memproduksi benih. Kapasitas kerja mesin terdiri dari 3 macam yaitu 1,672 kg; 1,301 kg; dan 466,5 kg GKP. Mesin pengering yang digunakan adalah box dryer dengan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan blower digerakkan oleh motor listrik, sehingga kecepatan putarnya konstan. Bak pengering berukuran (p x l x t) 360 x 182 x 100 cm sehingga tebal tumpukan gabah dari ketiga macam kapasitas kerja diatas adalah berturut-turut 48 cm; 38 cm dan 12 cm. Hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan aliran udara pengering menembus tumpukan gabag pada akhir pengeringan adalah berturut-turut : 79 %; 88,3 % dan 91,4 %; pada level kadar air pengering benih berturut-turut : 10,93 % ; 10,43 %; waktu yang diperlukan untuk pengeringan adalah berturut-turut 12 jam; 10 jam dan 8 jam.

Penjelasan:

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh liyamiya dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Tue, 10 May 22