Jawaban:

Ratu Kalinyamat's Struggle.

:

Latar Belakang:

Ratu Kalinyamat lahir dengan nama Retno Kencono pada sekitar tahun 1530 M di daerah Jepara, Jawa Tengah. Ia merupakan putri dari seorang pemimpin lokal yang bernama Ki Ageng Selo. Ketika Ratu Kalinyamat menikah dengan Pangeran Hadiri, seorang putra dari Sultan Trenggana, ia menjadi salah satu istri yang paling dihormati di kerajaan tersebut.

Perjuangan:

Setelah kematian Sultan Trenggana pada tahun 1546, putranya, Sultan Prawata, mengambil alih tahta. Namun, Pangeran Benawa, adik tiri Sultan Prawata, merasa dirinya lebih pantas untuk menjadi raja. Pangeran Benawa meminta dukungan Ratu Kalinyamat, dan bersama-sama mereka berusaha merebut tahta dari Sultan Prawata. Namun, upaya mereka gagal dan Pangeran Benawa dibunuh.

Setelah itu, Ratu Kalinyamat mulai menunjukkan bakat kepemimpinannya dan memimpin pasukannya sendiri. Ia terkenal karena keberaniannya dan kemampuannya dalam mengorganisasi pasukannya. Pada tahun 1568, Ratu Kalinyamat memimpin pasukannya untuk merebut wilayah Jepara dari Sultan Prawata. Dalam pertempuran ini, pasukan Ratu Kalinyamat berhasil mengalahkan pasukan Sultan Prawata dan merebut tahta untuk dirinya sendiri.

Hasil Perjuangan:

Setelah merebut tahta, Ratu Kalinyamat membangun hubungan diplomatik dengan kerajaan lain di Jawa, termasuk Kesultanan Banten dan Mataram. Ia juga membangun pelabuhan dan memperbaiki infrastruktur di daerahnya. Selain itu, Ratu Kalinyamat juga mendukung seni dan budaya, termasuk seni ukir kayu, seni kriya, dan tari.

Akhir Perjuangan:

Ratu Kalinyamat wafat pada tahun 1580 M dan dimakamkan di kompleks makam Pangeran Hadiri di daerah Jepara. Meskipun ia meninggal lebih dari 400 tahun yang lalu, namanya tetap dikenang sebagai salah satu pemimpin wanita yang paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Pada tahun 2020, Ratu Kalinyamat diabadikan sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia oleh Presiden Joko Widodo.