Penjelasan:

A. Tepung Beras

Tepung beras merupakan produk olahan dari beras yang berasal dari endosperma beras. Endosperma beras terdiri dari beberapa zat penyusun, di antaranya:

• Amilosa: Amilosa merupakan salah satu jenis karbohidrat kompleks yang terdapat di dalam endosperma beras. Amilosa memberikan konsistensi dan stabilitas pada tepung beras.
• Amilopektin: Amilopektin merupakan karbohidrat kompleks yang juga terdapat di dalam endosperma beras. Amilopektin berperan dalam memberikan kelembutan dan elastisitas pada tepung beras.
• Protein: Tepung beras juga mengandung protein, meskipun dalam kadar yang lebih rendah dibandingkan dengan tepung gandum. Protein yang terdapat pada tepung beras terdiri dari beberapa jenis asam amino.
• Lemak: Tepung beras mengandung sedikit lemak, biasanya kurang dari 1%.
• Mineral: Tepung beras mengandung mineral seperti natrium, kalium, fosfor, dan magnesium. Kandungan mineral pada tepung beras bervariasi tergantung pada jenis beras yang digunakan.
• Vitamin: Tepung beras mengandung beberapa jenis vitamin, terutama vitamin B kompleks.

B. Perak

Perak (Ag) adalah zat tunggal yang berupa unsur. Artinya Ag adalah unsur murni sehingga didalam perak hanya terdapat atom-atom perak dan partikel sub atomnya, seperti elektron, proton dan neutron.

C. Air Laut

Air laut merupakan air yang berasal dari laut, memiliki rasa asin, dan memiliki kadar garam (salinitas) yang tinggi, dimana ata-rata air laut di lautan dunia memiliki salinitas sebesar 35. Hal ini berarti untuk setiap satu liter air laut terdapat 35 gram garam yang terlarut di dalamnya. Kandungan garam-garaman utama yang terdapat dalam air laut antara lain klorida (55%), natrium (31%), sulfat (8%), magnesium (4%), kalsium (1%), potasium (1%), dan sisanya (kurang dari 1%) terdiri dari bikarbonat, bromida, asam borak, strontium, dan florida, sedangkan air tawar merupakan air dengan kadar garam dibawah 0,5 ppt.

D. Asam Cuka

Beberapa zat penyusun asam cuka meliputi:

• Asam asetat (CH3COOH): Senyawa kimia ini adalah senyawa utama yang memberikan rasa asam pada asam cuka. Asam asetat memiliki sifat korosif dan mudah terbakar.
• Air (H2O): Air merupakan pelarut yang digunakan untuk melarutkan asam asetat dalam pembuatan asam cuka. Air juga merupakan komponen utama dari asam cuka.
• Asam format (HCOOH): Asam format merupakan senyawa kimia yang juga dapat ditemukan dalam asam cuka, meskipun dalam jumlah yang lebih kecil daripada asam asetat.
• Asam propionat (CH3CH2COOH): Senyawa kimia ini juga dapat ditemukan dalam asam cuka dalam jumlah kecil. Asam propionat juga dapat digunakan sebagai bahan pengawet makanan.
• Asam laktat (C3H6O3): Asam laktat juga dapat ditemukan dalam asam cuka, meskipun dalam jumlah yang sangat kecil. Senyawa ini juga dapat ditemukan dalam susu dan produk olahan susu.
• Senyawa lain: Asam cuka dapat mengandung senyawa-senyawa lain seperti etanol, ester, aldehid, dan keton dalam jumlah yang kecil tergantung pada bahan baku dan proses pembuatannya.