Pengaruh kolonial Belanda di Pulau Jawa dan pulau-pulau lainnya di Indonesia memiliki perbedaan dalam beberapa hal:

1. Pusat Pemerintahan: Pulau Jawa menjadi pusat pemerintahan kolonial Belanda di Indonesia. Kota-kota seperti Batavia (sekarang Jakarta) dan Surabaya menjadi pusat administrasi dan perdagangan yang penting. Sebagai pusat pemerintahan, Pulau Jawa menerima investasi dan pengembangan infrastruktur yang lebih besar dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya.

2. Perekonomian: Pulau Jawa memiliki akses yang lebih baik ke pelabuhan dan jaringan transportasi yang dibangun oleh kolonial Belanda. Ini memungkinkan Pulau Jawa untuk menjadi pusat kegiatan ekonomi dan perdagangan yang lebih maju. Industri pertanian, perkebunan, dan manufaktur berkembang pesat di Pulau Jawa, sementara pulau-pulau lainnya cenderung menjadi wilayah ekstraktif yang menghasilkan bahan mentah.

3. Infrastruktur: Pulau Jawa menjadi fokus pembangunan infrastruktur kolonial, seperti jaringan rel kereta api, jalan raya, pelabuhan, dan gedung-gedung pemerintahan. Infrastruktur yang baik ini memberikan keuntungan komersial dan administratif kepada Belanda di Pulau Jawa, sementara pulau-pulau lainnya memiliki pembangunan infrastruktur yang lebih terbatas.

4. Pendidikan dan Budaya: Pulau Jawa juga mendapatkan pengaruh lebih besar dalam hal pendidikan dan budaya. Belanda mendirikan sekolah-sekolah dan universitas di Pulau Jawa, yang menjadi pusat pendidikan tinggi. Hal ini memungkinkan penyebaran pengetahuan dan ide-ide modern lebih masif di Pulau Jawa, sementara pulau-pulau lainnya memiliki akses yang lebih terbatas terhadap pendidikan modern.

Meskipun demikian, penting untuk dicatat bahwa pulau-pulau lain di Indonesia juga mengalami pengaruh kolonial Belanda dalam berbagai bentuk, meskipun tidak seintensif di Pulau Jawa.