Berikut ini adalah pertanyaan dari farahaulia425 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Dasar
Menurut kalian apakah perundingan Linggarjati maupun perundingan reville menguntungkan pihak Indonesia? Jelaskan!
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
perundingan Linggarjati maupun perundingan revillereville tidak menguntungkan pihak indonesia
Penjelasan:
Setelah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia masih belum mendapat pengakuan dari negara lain, seperti Belanda.
IndonesiIndonesiIndonesiIndomemperjuangkanIndonesia masih harus memperjuangkan kedaulatan kemerdekaannya melalui beberapa proses perjanjian, seperti Perjanjian Renville.
Perjanjian Renville adalah perjanjian antara Republik Indonesia dengan Belanda akibat sengketa kedaulatan Indonesia. Perjanjian Renville terjadi pada 17 Januari 1948.
Kala itu, Belanda masih melakukan Agresi Militer karena Belanda ingin kembali menguasai Indonesia setelah Jepang kalah di Perang Dunia II. Namun, perjanjian ini memberikan kerugian pada pihak Indonesia, karena wilayah di Indonesia menjadi semakin sedikit, sedangkan Belanda menguasai wilayah-wilayah hasil pangan. Namun, perjanjian ini memberikan kerugian pada pihak Indonesia, karena wilayah di Indonesia menjadi semakin sedikit, sedangkan Belanda menguasai wilayah-wilayah hasil pangan. Sedangkan Dalam Perjanjian Linggarjati, Belanda hanya mau mengakui Pulau Jawa, Madura dan Sumatera sebagai daerah kedaulatan Indonesia. Hasil perjanjian ini sangatlah merugikan pihak Indonesia dan menguntungkan pihak Belanda.
Perjanjian atau Perundingan Linggarjati ditandatangani pada 25 Maret 1947 di Jakarta. Pihak Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir, sedangkan Belanda diwakili oleh Wim Schermerhorn.
Sesuai dengan namanya, Perjanjian Linggarjati dilakukan di daerah Linggarjati, Cirebon, Jawa Barat. Perundingan ini sudah terjadi sejak 15 November 1946, namun baru disetujui oleh kedua pihak pada 25 Maret 1947. Oleh karena perselisihan antara Indonesia dan Belanda masih berlanjut, Inggris memutuskan untuk mengajak kedua pihak negara ini saling berunding dan membuat perjanjian.
Pada satu sisi, Indonesia semakin kuat karena mendapat pengakuan Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia. Namun, di sisi lainnya, Indonesia sangat dirugikan dengan hasil Perjanjian Linggarjati. Berikut kerugian Indonesia:
1. Belanda hanya bersedia mengakui secara de facto Pulau Jawa, Madura dan Sumatera sebagai daerah kedaulatan atau kekuasaan Indonesia. Hal ini membuat kedaulatan Indonesia semakin sempit.
2. Kekuasaan Belanda di Indonesia masih sangat besar, sehingga Indonesia belum sepenuhnya mendapat pengakuan kedaulatan dari Belanda.
3. Perjanjian Linggarjati tidak menyelesaikan konflik. Hal ini terlihat dari adanya serangan Belanda melalui Agresi Militer Belanda I.
perundingan Linggarjati maupun perundingan revillereville tidak menguntungkan pihak indonesia
Penjelasan:
Setelah memproklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Indonesia masih belum mendapat pengakuan dari negara lain, seperti Belanda.
IndonesiIndonesiIndonesiIndomemperjuangkanIndonesia masih harus memperjuangkan kedaulatan kemerdekaannya melalui beberapa proses perjanjian, seperti Perjanjian Renville.
Perjanjian Renville adalah perjanjian antara Republik Indonesia dengan Belanda akibat sengketa kedaulatan Indonesia. Perjanjian Renville terjadi pada 17 Januari 1948.
Kala itu, Belanda masih melakukan Agresi Militer karena Belanda ingin kembali menguasai Indonesia setelah Jepang kalah di Perang Dunia II. Namun, perjanjian ini memberikan kerugian pada pihak Indonesia, karena wilayah di Indonesia menjadi semakin sedikit, sedangkan Belanda menguasai wilayah-wilayah hasil pangan. Namun, perjanjian ini memberikan kerugian pada pihak Indonesia, karena wilayah di Indonesia menjadi semakin sedikit, sedangkan Belanda menguasai wilayah-wilayah hasil pangan. Sedangkan Dalam Perjanjian Linggarjati, Belanda hanya mau mengakui Pulau Jawa, Madura dan Sumatera sebagai daerah kedaulatan Indonesia. Hasil perjanjian ini sangatlah merugikan pihak Indonesia dan menguntungkan pihak Belanda.
Perjanjian atau Perundingan Linggarjati ditandatangani pada 25 Maret 1947 di Jakarta. Pihak Indonesia diwakili oleh Perdana Menteri Sutan Syahrir, sedangkan Belanda diwakili oleh Wim Schermerhorn.
Sesuai dengan namanya, Perjanjian Linggarjati dilakukan di daerah Linggarjati, Cirebon, Jawa Barat. Perundingan ini sudah terjadi sejak 15 November 1946, namun baru disetujui oleh kedua pihak pada 25 Maret 1947. Oleh karena perselisihan antara Indonesia dan Belanda masih berlanjut, Inggris memutuskan untuk mengajak kedua pihak negara ini saling berunding dan membuat perjanjian.
Pada satu sisi, Indonesia semakin kuat karena mendapat pengakuan Belanda terhadap kemerdekaan Indonesia. Namun, di sisi lainnya, Indonesia sangat dirugikan dengan hasil Perjanjian Linggarjati. Berikut kerugian Indonesia:
1. Belanda hanya bersedia mengakui secara de facto Pulau Jawa, Madura dan Sumatera sebagai daerah kedaulatan atau kekuasaan Indonesia. Hal ini membuat kedaulatan Indonesia semakin sempit.
2. Kekuasaan Belanda di Indonesia masih sangat besar, sehingga Indonesia belum sepenuhnya mendapat pengakuan kedaulatan dari Belanda.
3. Perjanjian Linggarjati tidak menyelesaikan konflik. Hal ini terlihat dari adanya serangan Belanda melalui Agresi Militer Belanda I.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh dnfd dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 07 Dec 22