Berikut ini adalah pertanyaan dari isnanovita24 pada mata pelajaran IPS untuk jenjang Sekolah Dasar
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Candi Hindu dan Buddha juga terdapat perbedaan dalam tata letaknya. Biasanya, pada candi Hindu, letak candi utamanya berada di belakang dan berada di dataran yang paling tinggi. Sedangkan candi Buddha bangunan utamanya terletak di tengah kompleks candi dan dikelilingi candi-candi perwara yang lebih kecil.
Penjelasan:
banyak. Baik itu dari segi fungsi, bahan pembuat candi, bentuk puncak candi, struktur, hingga arca candi.
Lebih lengkapnya, ini dia yang membedakan keduanya.
Fungsi
Secara umum, fungsi candi tidak terlepas dari fungsi keagamaan.
Namun dilansir dari candi.pnri.go.id, terdapat perbedaan antara keduanya.
Perbedaannya, candi-candi Budha umumnya dibangun sebagai bentuk pengabdian kepada agama dan untuk mendapatkan ganjaran.
Candi juga digunakan sebagai tempat ibadah atau tempat pemujaan para dewa pada zaman itu.
Dan candi-candi Hindu di Indonesia umumnya dibangun oleh para raja pada masa hidupnya.
Arca dewa, seperti Dewa Wisnu, Dewa Brahma, Dewi Tara, dan Dewi Durga, yang ditempatkan dalam candi banyak dibuat sebagai perwujudan leluhurnya.
Struktur
Struktur bangunan pada candi Hindu dan Buddha memiliki kesamaan. Ragam hias yang terdiri dari pelipit candi, relief hias ornamental, ujung pada pipi tangga, antefiks, dan bahan dasar batu candi sama-sama bisa ditemukan di candi Hindu dan Budha.
Namun perbedaannya yang signifikan terlihat jelas pada bentuk puncak dari candi tersebut.
Pada candi Budha, bentuk puncaknya berbentuk kubus, dan biasa disebut stupa. Pada candi Hindu, bentuk puncaknya meruncing berbentuk tabung dan biasa disebut amalaka.
Penyebutan setiap tingkatan candi
Candi Hindu dan Budha juga sama-sama terdiri dari tiga bagian, yaitu kaki candi, tubuh candi, dan atap.
Namun terdapat perbedaan dalam penyebutan ketiga tingkatan dunia yang digambarkan pada bagian candi, yaitu kaki, tubuh dan atap.
Candi Budha menyebutnya Bhurloka, yaitu bagian dasar candi yang menyimbolkan dunia fana, Bhurvaloka yaitu tubuh candi yang menyimbolkan dunia pemurnian atau pembersih, dan Svarloka yaitu bagian atas atau atap candi yang menyimbolkan dunia para dewa.
Sedangkan candi Hindu menyebutnya dengan Kamadhatu yaitu bagian dasar candi sebagai simbol bahwa manusia identik dengan penuh dosa, Rupadhatu yaitu bagian tengah candi sebagai simbol bahwa kehidupan manusia di dunia fana yang penuh dengan nafsu, dan Arupadhatu yaitu bagian atas atau atap candi sebagai simbol bahwa manusia yang telah mencapai nirwana.
Kompleks percandian
Perbedaan juga terlihat pada kompleks percandian. Pada candi-candi dengan latar belakang agama Buddha, umumnya terdapat sebuah candi induk dengan banyak candi perwara di sekelilingnya.
Pada candi-candi Buddha biasanya terdapat sebuah relung yang bisa membuat pengunjungnya dapat melihat ke dalam bilik candi tersebut.
Sedangkan di candi Hindu, umumnya pola terlihat adalah sebuah candi induk dengan tiga buah candi perwara di depannya. Pada candi induk tersebut terdapat arca-arca.
Relief cerita yang ada di sekitar candi
Relief cerita yang ada di sekeliling candi juga berbeda.
Bila relief yang ada menceritakan kisah-kisah Buddha, seperti Jataka, Lalitavistara, dan lain-lain, maka dapat dipastikan candi tersebut merupakan candi Buddha.
Sebaliknya, bila relief tersebut menceritakan kisah-kisah Hindu seperti Garudeya, Ramayana, Mahabharata, Tantri Kamandaka dan lain sebagainya, maka dapat dipastikan candi tersebut merupakan candi Hindu.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh noufaltaufik dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 22 Jun 22